Mendengar nama tersebut Shinta seperti merasa tidak asing  dengan nama tersebut dan pernah mendengarnya entah dimana. Lamunan Shinta yang sedang berfikir kemudian disadarkan karena pria tinggi tersebut tak sangaja menabrak tubuh mungilnya itu.
"Euhh sorry." ucap pria tersebut singkat.
Wajahnya terlihat begitu datar dan dingin meskipun hanya terlihat dari sorot matanya karena setengah wajahnya tertutup oleh masker. Kemudian pria tersebut langsung bergegas pergi menuju basement parkiran perusahaan dengan tergesa-gesa.
"Cih.. dasar cowok aneh." gumam pelan Shinta sebal.
Aldo pun segera menghampiri managernya untuk pulang ke apartemen mewah tempat ia tinggal yang terletak tak jauh dari kantor DM Entertaiment itu berada. Dalam perjalanan, Aldo mengungkapkan idenya untuk memutuskan kontrak ekslusifnya dengan DM Entertaiment dan menjadi Free Agent (FA). Ya, sebutan untuk seorang aktor/aktris tanpa dinaungi perusahaan dan mengurus semua pekerjaannya sendiri.
"Kayanya lo harus pikir dua kali deh do, karena ketika lo FA belum tentu pekerjaan yang sekarang dan dengan segala fasilitas mewah ini bisa lo dapetin dengan mudah."
"Saya juga tau mas. Selama 5 tahun ini saya bekerja tanpa ada istirahat, yang saya butuhin cuma itu saja tapi perusahaan bahkan gak bisa ngasih itu buat saya. Istirahat loh mas yang saya minta, bukan memperbesar presentase bagi hasil antara saya dan perusahaan."
"Iya gue ngerti do, tapi lo tau sendiri kalo perusahaan kita selalu jadi tujuan utama para sutradara buat nyari aktor/aktris buat main di film-film mereka. Jadi wajar kalau tawaran-tawaran ini gak akan pernah berhenti. Ditambah dengan lo yang saat ini seolah menjadi aktor yang menjamin film-film bakal masuk box office, ya jelas semua pekerjaan akan banyak mengarah ke lo do"
"Saya udah mikirin ini berbulan-bulan mas, jadi saya kayaknya tetap bakal selesaikan kontrak ekslusif ini. Kontrak saya berakhir di akhir tahun 2029 dan saya akan pastiin buat keluar dari perusahaan ini"
****
Beberapa bulan setelah perdebatan itu tepatnya di akhir tahun 2029, Aldo benar-benar tidak hanya menggemparkan DM Entertaiment tetapi juga masyarakat Indonesia. Bukan hanya soal menolak tawaran film dari penulis baru yang ditawarkan oleh sang CEO, tetapi juga memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak esklusifnya bersama perusahaan tersebut.