Dalam pergerakan (eksodus) warga ibukota ke bandara Kabul mungkin saja telah terjadi penyusupan ISIS, Mujahidin, eks tentara pemerintah dan Taliban dadakan bahkan penambahan (kembali) pasukan AS.
Pasukan Taliban dan simpatisannya juga telah berlipat ganda masuk ke Kabul.
Petempur ISIS-K juga menyusup ke Kabul hal ini terbukti dengan terjadinya peristiwa teror yang dilakukan bomber bunuh diri ISIS-K sebagaimana disebutkan di atas.
Kelompok Mujahidin yang belum terkalahkan Taliban di lembah Panjshir pasti juga mengambil kesempatan menuju ke kota Kabul dan sekitarnya.
Kelompok tentara pemerintah yang kini dibawah kendali wakil presiden Afganistan, Amirullah Saleh, pasti mengambil kesempatan dalam pergerakan tersebut. Kelompok ini mungkin akan bergabung dengan tenara pemerintah yang loyal pada panglima Angkatan bersenjata Abdul Rashid Dostam.
Berdasarkan lima kekuatan di atas kemungkinan skema perang proksi bakal terjadi di sana adalah :
- Koalisi AS + Taliban vs ISIS-K dan afiliasinya
- Koalisi Mujahidin + eks tentara Pemerintah (aliansi utara) vs Taliban dan afiliasinya
- Koalisi Mujahidin + eks pasukan pemerintah vs ISIS-K dan afiliasinya
Pantas warga akhirnya memilih menyingkir, eksodus besar-besar meskipun dengan cara di luar akal sehat, panik menghindari potensi perang proksi tersebut.
AS pasti akan mengambil jalan tengah, menarik hampir seluruh 5.000 personilnya dan membantu Taliban secara tidak langsung melalui serangan udara sehingga Taliban dukungan AS yang akan menghadapi musuh-musuhnya.
Kemenangan itu sifatnya relatif, tapi kemenangan sesungguhnya ada di pihak pemegang proksi. Pakistan, Turki, Rusia, AS dan negara Teluk serta China siap mendukung proksi masing-masing sesuai dengan keuntungan apa yang dapat mereka peroleh dari perang proksi gila tersebut.
Afganistan akan dicabik-cabik seperti Suriah "korban" perang proksi hingga saat ini.
Jika itu terjadi di Afganistan mungkin negara itu akan terbagi-bagi menurut kekuatan di atas.