Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Bangsa Dermawan, Mengapa Susah jadi Negara Maju?

4 Agustus 2021   16:28 Diperbarui: 4 November 2021   16:12 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi. Sumber : oxfam.org

Apakah tahun depan Indonesia mampu mempertahankan posisinya?

Tidak terlalu penting bisa bertahan apa tidak di puncak pertama, berada dalam10 besar atau 20 besar pun tidak menghilangkan ciri khas Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia.

Namun demikian mengapa orang Indonesia nan dermawan tetap saja berada dalam negara berkembang atau negara tidak maju, itu terkait dengan cara pengelolaan kekayaan negara. 

Selama dikelola dalam pusaran korupsi tetap saja kita berada tidak maju. Itu sebabnya di negara maju dengan alasan apapun korupsi dianggap pelanggaran sangat serius.

Bangsa yang kaya dan dermawan, pengelola negara yang anti korupsi dan taat aturan mungkin bisa meningkatkan status kita, tidak sekadar dermawan saja tapi bisa menjadi negara lebih maju.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun