Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Bangsa Dermawan, Mengapa Susah jadi Negara Maju?

4 Agustus 2021   16:28 Diperbarui: 4 November 2021   16:12 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi. Sumber : oxfam.org

Lembaga non profit, Charities Aid Foundation (CAF) adalah anak perusahaan Bank CAF Inggris. Badan amal tersebut berdiri secara mandiri pada 2002. 

Tugasnya antara lain adalah menghimpun dana dari negara dan bangsa manapun untuk kegiatan amal. Selain itu lembaga ini juga bertugas menghimpun dana untuk dikelola secara kompetitif oleh Bank CAF.

Sejak hadir pada 2002 lalu, badan amal CAF ini telah menerbitkan 12 laporan tentang negara mana saja yang paling dermawan berdasarkan 3 kriteria yang mereka tetapkan.

Dalam laporan terkini CAF berjudul "CAF Word Giving Index 2021" yang diterbitkan pada Juni 2021 lalu memperlihatkan negara mana saja paling beramal (dermawan) di dunia pada tahun 2020 dari 114 negara.

Ada 3 kategori bidang survei yaitu :

  • Membantu sukarela
  • Sumbangan uang
  • Membantu orang asing

Berdasarkan laporan 2021 tersebut, Indonesia urutan pertama dalam kategori memberi sumbangan dan membantu sukarela, namun berada di posisi pertengahan dalam bidang perduli pada orang asing.

Dalam laporan 2021 ini posisi pertama atau rangking pertama ditempati Indonesia dengan skor 69%, diikuti Kenya rangking ke 2 skor 58%, Nigeria (52%), Myanmar (51%), Australia (49%) dan lain-lain dapat dilihat pada sumber link di atas.

Screen shot dari Laporan CAF 2021 
Screen shot dari Laporan CAF 2021 

Dalam laporan itu terdapat kesimpulan penting dan mengejutkan bahwa :

  • Dalam kondisi pandemi pun tidak menurunkan minat orang membantu sesama melalui bersedekah atau memberi  bantuan
  • Dalam tahun 2020 saja sekitar 3 miliar orang sedunia telah mendapatkan bantuan dari para dermawan yang tidak dikenal
  • Sejak 2018 tingkat kepedulian secara rata-rata di negara-negara berkembang meningkat. Sebaliknya tingkat kepudilian negara berkembang menurun.
  • Dalam dafar itu juga terdapat 10 negara paling tidak dermawan di dunia yaitu : Ranking pertama (teratas) Jepang skor 12% diikuti ranking ke dua Portugal 20% dan seterusnya Belgia 21%, Italia 22%, Korsel 22% dan lain-lain

10 negara dengan indeks CAF 2020 paling rendah. Sumber Laporan CAF 2021
10 negara dengan indeks CAF 2020 paling rendah. Sumber Laporan CAF 2021

CAF mengaku bekerjasama dengan Gallup Pools mengklaim melakukan interview tarhadap 1,6 juta orang seluruh dunia sejak 2019, mungkin ini salah satu penelitian melibatkan sampel sangat banyak.

Terlepas bagaimana teknik pengolahan data dan kriteria di atas faktanya Indonesia dinobatkan menjadi negara paling dermawan sedunia 2020. 

Hebatnya lagi posisi Indonesia tidak jauh-jauh amat dibanding sebelumnya. Misalnya pada laporan 2020 Indonesia berada pada posisi 28 negara paling dermawan 2019.

Zakat atau sadokah salah satu bentuk pengumpulan dana paling dominan di Indonesia. Dengan mayoritas penduduk beragama islam paling banyak di dunia pengumpulan Sedekah, Infak dan Zakat dan lainnya dana yang terkumpul sangat banyak, tapi itu bukan kriteria dalam laporan tersebut.

Tapi di negara non muslim dengan jumlah penduduk lebih banyak pun punya cara bersedokah menurut ajaran agama masing-masing namun dan itu juga tidak lantas menjadikan amal sedekah dan zakat dan sejenisnya menjadi tolok ukur dalam hal ini.

Dengan kata lain, amal, zakat dan sedekah tidak termasuk dalam kategori di atas. Jadi murni pada survei yang melibatkan sampel yang terbatas jumlahnya.

Benarkan negara kita tergolong negara paling dermawan? Faktanya bisa dilihat dalam berbagai bidang, antara lain adalah :

  • Delapan dari 10 orang Indonesia memberikan donasi bantuan uang, kata sumber CAF
  • Membangun rumah ibadah dari iuran uang keranjang setiap hari selama 2 tahun terbukti mampu membangun rumah ibadah
  • Dana masyarakat untuk gotong royong dana kesehatan nasional (BPJS) menjadi sumber pemasukan berlimpah untuk negara
  • Dana haji terbukti menjadi kekuatan rakasasa untuk cadangan devisa negara
  • Urunan "beli kapal selam "dalam satu bulan saja terkumpul miliaran
  • Bantuan bencana alam  seperti Tsunami di Aceh pada 2004 lalu, tak terhingga nilainya  dari bantuan moral, material dan spritual dari seluruh suku, daerah se tanah air tanpa membedakan suku dan agama
  • Selama pandemi covid-19, tak terhitung berapa banyak warga yang lumpuh aktifitas dan penghasilannya terbantu oleh sesama warga tanpa pamrih

Jadi itu adalah fakta-fakta betapa orang Indonesia memang orang penderma atau suku bangsa yang suka menolong meskipun kini ada juga yang mengemasnya dengan berbagai tujuan.

Salah satu contoh usaha membantu yang sedang hangat adalah "donasi 2 triliun" untuk membantu dampak covid-19 di Sumatera Selatan yang dilakukan oleh keluarga Akidi di Palembang.

Terlepas dari prank atau bukan itu juga bisa jadi sebuah bukti betapa memberi uang adalah atau sumbangan adalah ciri khas bangsa Indonesia.

Kembali kepada laporan badan amal CAF di atas. 

Apakah tahun depan Indonesia mampu mempertahankan posisinya?

Tidak terlalu penting bisa bertahan apa tidak di puncak pertama, berada dalam10 besar atau 20 besar pun tidak menghilangkan ciri khas Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia.

Namun demikian mengapa orang Indonesia nan dermawan tetap saja berada dalam negara berkembang atau negara tidak maju, itu terkait dengan cara pengelolaan kekayaan negara. 

Selama dikelola dalam pusaran korupsi tetap saja kita berada tidak maju. Itu sebabnya di negara maju dengan alasan apapun korupsi dianggap pelanggaran sangat serius.

Bangsa yang kaya dan dermawan, pengelola negara yang anti korupsi dan taat aturan mungkin bisa meningkatkan status kita, tidak sekadar dermawan saja tapi bisa menjadi negara lebih maju.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun