Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Patungan Beli Kapal Selam, Apa Mungkin?

28 April 2021   02:02 Diperbarui: 29 April 2021   17:54 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Himpunan Anak-anak Masjid (HAMAS) Jogokariyan menggalang dana beli kapal selam baru sebagai bentuk keprihatinan atas musibah Nanggala-402, Minggu (25/4/2021). [dok masjid Jogokariyan]. Gambar via .ayoyogya.com

Jika itu pun masih berlimpah ruah mari seleksi dengan sangat hati-hati, sebut 10 ribu masjid saja. Jika 10 ribu masjid itu mampu mengumpulkan dana 300 juta dalam 6 bulan, bisa jadi dana terkumpul mencapai 3 triliun lebih. 

Tapi uang 3 triliun ini BELUM cukup membeli sebuah kapal selam kelas Chang Bogo buatan PAL dan perusahaan Korea Selatan yang dibandrol 4 triliun per unitnya, apalagi membeli class Kilo, terlebih lagi class seawolf. Dari mana sumber dana lainnya untuk menutupi kekurangan itu?

Masih ada sumber lain. Gereja, Kelenteng, Vihara dan LSM serta donatur lainnya pasti tidak akan tinggal diam. Saudara-saudara dari berbagai agama di tanah air pasti akan turun tangan. Jangan kaget dengan hasilnya nanti. Bukan saja menggenapkan untuk mencapai 4 triliun tapi mungkin bisa menambah hampir setara 1 unit kapal selam lagi.

Sebagian orang berandai-andai, mengolah data pemasukan dana dengan mengalikan jumlah penduduk Indonesia dikenakan 17.100 rupiah saja pada 270,6 juta rakyat Indonesia, sudah cukup untuk membeli sebuah kapal selam kelas Chang Bogo seharga 4,6 triliun per unit.

Jadi kesimpulannya niat baik pengumpulan dana patungan beli kapal selam oleh siapapun pelaksananya musti memiliki cara pengumpulan, penyaluran dan pelaporan prosedural (baku) jika tak cocok disebut profesional. Jangan sampai menciptakan pekerjaan dan bergaji di sana di balik topik Beli Kapal Selam secara patungan.

Jika terjadi tindakan kriminal oleh petualang di balik niat baik tersebut pasti akan diproses pihak berwajib. 

Institusi TNI AL sendiri juga tidak berkenan JIKA ada yang merusak citranya secara terselubung dibalik isu beli kapal selam, sekalipun untuk membantu TNI AL.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun