Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jejak Harun Masiku Masih Berliku, Inikah Lokasi Sembunyinya?

6 Februari 2020   13:18 Diperbarui: 6 Februari 2020   16:39 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi dibuat oleh penulis. Gambar asli dari : listverse.com

Harun Masiku tidak saja cerdas dalam bidang akademik tetapi juga "cerdas" dalam mengatur strategi apa saja. Bagaimana Harun mendapat pengakuan Chevening Scholarship dari negeri Ratu Elizabeth adalah salah satu bukti betapa moncernya Harun dalam bidang akademik. Dalam dunia politik pun ia ternyata bukan politikus kaleng-kaleng, setidaknya ia telah membuat panas dingin sejumlah pejabat politik tanah air sampai saat ini.

Tetapi kerdikannya dibidang politik kini meleset akibat terbongkarnya persekongkolan beraroma penyuapan terhadap salah satu komisioner KPK. Namun demikian Harun tetaplah Harun yang "cerdik." Dia kabur ke Singapore pada 6 Januari 2020 atau 2 hari SEBELUM operasi tangkap tangan (OTT) dilakukan KPK pada 8 Januari 2020. 

Berbekal rekomendasi Mahkamah Agung (MA) tanda kemenangannya atas Riezky ia bergerilya menyuap anggota KPU (Wahyu Setiawan) agar memengaruhi anggota KPK lainnya menjalankan putusan MA. Kepada Wahyu ia titipkan dana setara Rp 600 juta rupiah (dari 900 juta rupiah diminta Wahyu) yang berujung  pada penangkapan (OTT) pada 8/1/2020. 

Setelah itu berhembus kabar seseorang mirip Harun tiba di Bandar Soekarno- Hatta pada 7 Januari 2020 sesuai dengan pernyataan Dirjen Imigrasi, Ronny Sompie pada saat itu. Pernyataan itu berbuah kekacauan karena Menkumham, Yasonna Laoly mengatakan Harun belum pulang. 

Entah mana yang benar faktanya beberapa hari setelah itu Ronny Sompie dilengserkan pada 28 Januari 2020. Selain Ronny juga ada pejabat lain yang dicopot yaitu Alif Suadi, Direktur Sistem dan Teknologi Keimigrasian.

Setelah peristiwa itu Harun Masiku seperti kehilangan jejak. Rohnya bagaikan ditelan bumi. Aneka kabar  belum dapat dibuktikan kebenarannya mengatakan Harun ada di beberapa lokasi berikut :

  • KPK mengatakan Harun masih berada di Singapore, sementara Yasonna mengatakan Harun belum kembali
  • Penelusuran Tempo mengatakan Harun sudah tiba kembali di Indonesia pada 7 Januari 2020 sama dengan yang diutarakan Ronny S. Hal serupa juga diungkapkan Hilda (istri harun di Gowa) melalui akun WhatsApp nya pada 7/1/2020.
  • Ali Fikri (plt Jubir KPK) mengatakan Harun berada di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Kebayoran Jakarta pada malam rabu (8/1/2020). Tetapi tim KPK terlambat bereaksi. Ketika melanjutkan rencana di PTIK justru tim KPK yang diperiksa provost PTIK akibat terjadi salah paham.
  • Seorang warga di Gowa, Sulawesi mengaku melihat Harun berada di sebuah komplek Perumahan Bajeng Permai pada 13/1/2020. Kawasan tersebut adalah lokasi rumah Harun yang dihuni oleh istrinya (Hilda).
  • Humas Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Arvin Gumilang saat konferensi pers pada 22/1/2020 meralat pernyataan Yasonna sebelumnya (membenarkan informasi Dirjen Imigrasi-red) bahwa benar Harun sudah tiba kembali di Indonesia pada 7/1/2020
  • Beberapa sumber lain menduga Harun disembunyikan sebagaimana dilontarkan anggota komisi III DPR RI Benny K Harman pada 27/1/2020.
  • Sumber lain mengatakan bahwa Harun berada di Sumatera Selatan

Entah lelah campur pusing melihat kondisi di atas atau  karena ada indikasi permainan dalam kasus Harun membuat Dewas KPK lepas tangan. Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean ogah mencaumpuri urusan Harun, ujar Tumpak pada 27/1/2020

Dari sejumlah gambaran di atas  penelusuran tentang Harun Masiku jelas sekali  masih "berliku" alias sangat sulit untuk menemukan dirinya. Ada usaha sistematis yang dikelola oleh tim super body menjalankan misi yang diinginkan oleh grand designer. 

Tentu agak sulit menunjuk siapa tim superbody apalagi menyebut grand designer-nya  sehingga lebih baik kita fokus saja pada pencarian Harun termasuk mempelajari bagaimana cara ia melarikan diri.

Melihat cara Harun kembali masuk ke Indonesia pada 7/1/2020 lalu  tampak jelas pola operasi intelijen tingkat tinggi bekerja di sana. Harun masuk ke Indonesia memesan tiket pada 2 maskapai dan 5 kursi pada hari yang sama. 

Selain itu skema kabur sehari (lalu kembali ke tanah air) dan menampakkan diri sejenak di bandara adalah salah satu cara-cara menghilangkan jejak dari kejaran polisi (secara teoritis ) sebagaimana dilansir oleh sumber listverse.com. Meskipun trik tersebut dalam kondisi untuk jalan raya tapi dapat diadopsi untuk segala kondisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun