Jika benar apa yang disampaikan oleh Kristiandi, sebenarnya siapakah yang mebuat negeri ini menjadi negeri Mafia? Padahal sesungguhnya masih ada dan masih banyak yang tak mampu harga dirinya dibeli.
Sebut saja salah satu contohnya adalah warga kita yang berada nun jauh "di sana" di pedalaman Kalbar, disebuah desa bernama Temajok yang berbatasan dengan desa Malaysia (Teluk Malino). Mereka tak "silau" matanya dengan kilauan "rumput" tetangga meskipun setiap hari masih hidup terbatas dan sangat melarat, tapi rasa kebangsaannya dan kebanggaannya pada negaranya sendiri patut dicontoh dan ditiru.
Pantaskah kita percaya pada mereka, ataukah lebih percaya dan menggantungkan segudang mimpi pada Mafioso yang dimaksudkan oleh Kristiadi..?
Salam Kompasiana
abanggeutanyo