Mohon tunggu...
Aksara Alderaan
Aksara Alderaan Mohon Tunggu... Editor - Editor

Aksara Alderaan, seorang penulis fiksi yang sudah menulis beberapa karya, baik solo maupun antologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hingga Peluit Panjang Berbunyi - Addition Time

2 Mei 2024   13:46 Diperbarui: 2 Mei 2024   13:48 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari-hari berikutnya aku semakin giat berlatih agar bisa membawa tim hingga final. Kutambah porsi latihan sendiri, seperti jogging seberes latihan, fitnes ringan, serta menjaga pola makan dan tidur. Meski aku khawatir dengan sesuatu yang selama ini perlahan 'membunuh' diriku. Jauh sebelum turnamen berlangsung, aku divonis memiliki penyakit asma. Dokter bahkan berkata bahwa diriku seharusnya mengundurkan diri untuk mengikuti turnamen ini, namun aku merasa bahwa diriku akan baik-baik saja.

"Mahesa...." sahut Nathan saat diriku sedang jogging kecil di pinggir lapangan seusai latihan.

"Kenapa, Nat? Lu mau ngelarang gua lagi?" sinisku yang mengerti maksudnya. "Gua bakal baik-baik aja, lu nggak perlu khawatir sama penyakit gua. Jangan mentang-mentang dokter yang menangani penyakit gua itu ayah lu, jadi lu seenaknya ngatur-ngatur gua!"

"Gua kayak gini atas perintah Ayah, Sa. Gua juga nggak mau lu kenapa-kenapa. Tolong jangan terlalu diporsir latihannya, secukupnya aja," sarannya.

Aku menghampirinya yang tak jauh dariku. "Sekali lagi lu nggak perlu ngatur-ngatur. Gua kayak gini karna mau ngebuktiin Kiandra kalo gua itu nggak lemah seperti apa yang dibayangkan, Nat. Jadi, mending lu pergi dari sini!"

Memang hanya dialah yang tahu mengenai penyakitku, sebab ayahnya adalah dokter yang menangani penyakitku ini. Selain itu, tidak ada lagi yang tahu, bahkan Ezra, Gilang, dan Bang James pun tidak mengetahuinya. Aku sengaja tidak memberitahu ini kepada siapa pun karena tidak ingin lagi semakin dianggap 'lemah'.

Keesokan harinya, Bang James merombak komposisi tim pada pertandingan terakhir di fase grup. Aku dipercayai sebagai kapten tim karena hampir semua pemain utama diistirahatkan. Pada pertandingan itu, aku berhasil memborong semua gol yang berakhir dengan skor kemenangan 3-1. Berkat gol itu, aku kembali menjadi pemain terbaik pertandingan dan membawa diriku ke daftar pencetak gol terbanyak sementara, dengan total 5 gol dari 3 pertandingan.

"Pertandingan selanjutnya adalah babak perempat final, kita harus menang agar bisa lolos ke babak berikutnya. Langkah kita tinggal sedikit lagi untuk menjadi juara, piala yang pernah kita bawa dua tahun lalu harus kembali ke sekolah pada tahun ini!" seru Bang James mengobarkan semangat berapi-api.

Keperkasaan tim kembali diuji ketika pertandingan perempat final, namun tim sekolahku kembali tak terbendung. Kemenangan 1-0 menjadi bekal penting untuk melenggang ke semi final. Bahkan, pada pertandingan tersebut, kami yang hampir gagal melangkah ke final kembali mendapat keberuntungan setelah Ezra mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan.

***

Satu bulan yang lalu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun