Mohon tunggu...
Amarulloh Ansyori
Amarulloh Ansyori Mohon Tunggu... Guru - Penulis Puisi Akrostik

Suka dengan sastra terutama puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku

6 Februari 2024   14:21 Diperbarui: 6 Februari 2024   14:30 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AKU

Aku, kaca retak memantulkan senyumku, garis wajah yang tak lagi muda. Aku bukan lagi pemuda dengan rambut semesta dan mata bintang. Tapi ini aku, kulit kusam dibakar matahari, tangan penuh peta buram maupun nampak jelas jalan kehidupan.

Keriput dusta mungkin bukan dosa, guratan cerita terukir di wajah. Keringat di dahi bukan aib, bukti kerja keras mencari nafkah. Aku tak sempurna, tapi aku nyata, berdiri tegak di atas tanahku sendiri, memikul segala beban.

Untung dan rugi, tawa dan air mata, berpelukan dalam diriku. Inilah aku, apa adanya, dengan segala kisah yang melekat, siap menulis babak baru. Aku takkan berdandan dengan topeng, takkan bersembunyi di balik bayangan.

Akrostik_Ahay_22 Januari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun