Di bangku taman kota ia memutuskan untuk beristirahat. Tepat disamping lokasi taman kota ada mesin botol air minum yang bayarnya pakai koin. Suasana semakin malam tapi macet masih saja ada.
"Cobalah gunakan kertas gambar lingkaran hitam itu, masukan tanganmu ke lingkaran itu nanti tanganmu bisa menerobos untuk mengambil botol air minum yang terhalang dinding kaca mesin itu." Suara misterius membisiki Pak Waljin
Ia mencoba hal konyol itu. Kertas bergambar lingkaran hitam itu, ia tempel tepat di dinding kaca tempat botol air minum kemasan lalu tangannya perlahan menempelkan ke gambar lingkaran hitam.
Ajaib. Gila. Edaan.
Benar saja, kertas itu dapat menembus benda padat. Ia bisa mengambil botol air minum. Tangannya bisa menembus benda padat. Diraih salah satu botol air minum lalu ia minum tanpa rasa salah dan berdosa. Fikiran liarnya mengarahkan untuk mengambil uang di atm.
Buru- buru ia kembali ke tempat pengambilan uang di atm, ia tadi melewati tempat itu. Barangkali semakin malam semakin sepi sehingga kesempatan tanpa ketahuan semakin besar pula.
"Mumpung suasana semakin malam pengunjung makin sepi, nanti kalau tidak ada orang baru beraksi" ucapnya dalam hati tanpa ia sadari bahwa ia juga orang. Hahaha.
Dibukanya Pintu Tempat ATM, ditutup mukanya dengan masker touring dan tak lupa bawa karung buat ngangkut uang, siap-siap ia beraksi bagaikan Kaito Kid dalam serial Detective Conan.
Tangan kanannya meraih kertas bergambar lingkaran hitam lalu ia tempelkan ke dalam mesin atm, sejurus kemudian dengan cekatan ia mengambil uang kertas atm
Seperti halnya maling lainnya, perasaan bersalah kadang menyelinap sekejap dan perasaan khawatir seringkali menjadi hambatan. Tapi fikiran kaya raya terlanjur memperkosa. Kali ini Pak Waljin telah dirasuki iblis maling. Beda sebelas dua belas dengan koruptor anjing.
Diraihnya terus uang kertas lembaran seratus ribu sampai karung mulai penuh sesak.