Hari ini jagat sosmed diramaikan lagi dengan perang opini dalam menyikapi puisi Ibu Sukmawati.
Bagi saya sebagai penikmat perang sosmed, ini sebuah tontonan yang sangat menarik.Â
Menarik karena suasana medsos kembali ramai dan gempar oleh perang udara. Perang yang mempertontonkan adu kecerdasan dan kualitas keilmuan.
Dari semua perang dan pernyataan tokoh-tokoh yang turut berkomentar didalamnya.Â
Hanya satu yang membuat saya tergelithik dan tertarik.
Kenapa tertarik dan tergelithik ?
Sebab pernyataanya sangat cerdas adem dan penuh solusi.Â
Hal seperti ini hanya bisa keluar dari pemikiran orang-orang yang memiliki kapasitas dan kualitas ilmu yang sudah tinggi kecerdasan dan keilmuannya.
Silahkan disimak cuplikannya.......
***
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) H.Yaqut Cholil Qoumas:
"Puisi ibu Sukmawati memang kontroversial. Apalagi di tengah masyarakat  yang sedang mengalami gairah Islamisme demikian kuat. Saya menduga,  Sukmawati hanya ingin mengatakan bahwa kita ber-Indonesia itu harus  utuh, tidak mempertentangkan antara agama dan kebudayaan," kata Yaqut  kepada detikcom, Selasa (3/4/2018).
"Menggunakan azan sebagai pembanding langgam kidung tentu bukan pilihan diksi yang baik," imbuhnya.
"Saya berharap, jika memang puisi Sukmawati dianggap keliru, para kiai turun tangan,  panggil Sukmawati, nasihati, dan berikan bimbingan. Bukan buru-buru  melaporkan ke polisi. Langkah ini, menurut hemat GP Ansor, akan lebih  bijaksana dan efektif meredam kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu,"  ucap Yaqut.
***
Emang beda banget kualitas cara bersikap antara orang yang benar-benar ber ilmu dan memiliki kecerdasan dengan yang hanya bermodalkan jidat bathuk gosong dan rambut jagung nempel di dagu plus celana kebanjiran, hehehehe
Salam Indonesia yang damai dan cerdas !!!
Salam Gantheng Selalu dari kecebong NdesoOo.
AAA^NhuzQ