Beberapa tahun kebelakang, mencari uang dengan cara berdagang mungkin dipandang sebelah mata. Di zaman kakek-nenek  kita, bekerja di perkantoran jauh lebih bergengsi dibandingkan menjadi pengusaha. Namun melihat kehidupan sekarang, entrepreneur muda dimana-mana. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, banyak karyawan yang dirumahkan, sehingga membuat orang-orang membuat bisnis kecil-kecilan di rumah. Inilah kenapa berdagang dan menjadi pengusaha merupakan salah satu jalan menuju pintu rezeki. Bahkan Nabi Muhammad sangat menganjurkan berdagang kepada umat Islam. Nabi menilai aktivitas berdagang adalah aktivitas yang mempunyai banyak manfaat bagi banyak orang. Bekerja keras sejak muda bisa membuat seseorang tumbuh dengan kedewasaan dan bisa memberikan banyak pelajaran penting dalam hidup.
Nabi Muhammad SAW sudah mulai berdagang dari usia belia. Hebatnya pada usia 17 tahun, Nabi Muhammad telah memimpin sebuah ekspedisi perdagangan ke luar negeri. Kesuksesannya dalam berbisnis pun semakin bersinar setelah beliau menikah dengan Ummul Mukminin Khadijah. Khadijah memilih Nabi Muhammad sebagai tangan kanan bisnisnya. Keputusannya pun sangat tepat, karena di tangan Rasulullah SAW, bisnis Khadijah di Negeri Syam semakin berkembang dan labanya semakin meningkat.
Kesuksesan Nabi Muhammad SAW tidak terlepas dari kegigihan dan ketaatannya. Ada beberapa cara berdagang Rasulullah yang harus kita contoh, diantaranya:
1. Luruskan Niat berdagang karena Allah SWT
Prinsip berdagang dalam Islam yaitu menuju falah (kemenangan dunia dan akhirat). Harta dan kekayaan bukanlah tujuan utama Rasulullah dalam berdagang. Dasar utama yang dipegangya adalah rido Allah SWT.
2. Bersikap jujur dan amanah
Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang sangat jujur ketika berdagang. Ia tidak pernah mengurangi takaran timbangan, selalu mengatakan apa adanya mengenai kondisi barang yang dijual. Sikap jujur dalam berdagang disebutkan dalam ayat Alquran. Salah satunya ada pada surat Ar-Rahman ayat 9, yang berbunyi:
"Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu"
3. Tidak Menebar Janji Berlebihan
Demi keuntungan yang menggiurkan, banyak pedagang yang memberikan janji berlebihan untuk menarik konsumen. Misalnya dengan mengatakan "barang ini tidak akan rusak hingga bertahun-tahun", atau "di toko lain, tidak ada barang yang lebih bagus dari ini". Kalimat-kalimat tersebut sebaiknya tidak diucapkan karena tidak ada yang tahu kehendak Allah, dan semua bisa berubah atas kehendak Allah SWT. Bersumpah, apalagi sumpah palsu, adalah hal yang dibenci Allah SWT. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Sumpah itu tidak melariskan barang dagangan, akan tetapi menghapus keberkahan"