Mohon tunggu...
dwi agustiar
dwi agustiar Mohon Tunggu... -

me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ego Berbulu Cinta

10 Februari 2012   03:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:50 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Einstein pernah bilang: tak ada yang namanya gelap, yang ada hanyalah ketiadaan tanpa cahaya. Begitu juga dengan cinta. Orang jadi iri, dengki, bahkan dendam, semata karena ketiadaan cinta di hatinya.

Sehingga, boleh jadi, salah kaprah menyebut cinta sebagai penyebab dari kebahagiaan atau duka nestapa. Bukan cinta biang keladinya, melainkan Ego.

Bukan cinta yang membuatmu bahagia ketika perasaanmu bersambut. Bukan pula cinta yang bikin kita sedih saat rasa ini bertepuk sebelah tangan. Keinginan untuk memiliki dan ketakutan akan kehilangan, itu tak lain kerjaan Si...Ego. Pinter! :)

Sebab cinta tak pernah menuntut kita untuk harus memiliki. Cinta pun tak membuat jiwa kita jadi cengeng sehingga harus takut kehilangan. Sebaliknya, cinta adalah perasaan Ilahiah yang justru membebaskan kita dari segala ikatan itu.

--jeda musik: Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri--

Karena itu, dalam bait-bait doa para Imam dan syair-syair para sufi, yang terucap dari bibir suci mereka bukanlah ratapan atau kegembiraan, melainkan senandung kerinduan.

Rabiah Al'Adawiyah pada malam yang hening merintih, "Tuhanku, jika aku menyembah-Mu karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya. Dan jika aku menyembah-Mu karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya. Aku menyembah demi Engkau semata."

Inilah yang semata dilahirkan cinta: kerinduan. Keadaan hati untuk selalu ingin dekat dengannya. Tanpa harus memiliki, tanpa harus takut kehilangan. Tanpa rasa rakut juga tanpa keinginan menguasai.

Selamat hari Jumat.

_DW_

cerita lain di --->> http://rumahangin.wordpress.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun