Tim bulutangkis Indonesia kembali harus merasakan tanpa gelar juara dan kali ini dari ajang Daihatsu Japan Open 2025 yang merupakan turnamen kategori Super 750 BWF. Dan tim bulutangkis China justru berhasil menjadi juara umum dengan sukses meraih tiga gelar juara.
Tiga gelar juara dari China berhasil diraih dari sektor tunggal putra melalui Shi Yu Qi, Liu Sheng Shu/Tan Ning dari sektor ganda putri serta Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin dari sektor ganda campuran. Sementara dua gelar juara lainnya berhasil diraih oleh tim bulutangkis Korea Selatan melalui An Se Young dari sektor tunggal putri dan Kim Won Ho/Seo Seung Jae dari sektor ganda putra.
Sebelunya, tim bulutangkis Indonesia mengirimkan total 13 wakil termasuk Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung yang kembali tampil usai pemulihan panjang akibat cedera yang mereka alami. Dari sektor tunggal putra ada nama Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan Alwi Farhan. Lanjut dari sektor tunggal putri yang diisi oleh Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani yang secara kebetulan pada 20 Juli ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-23 tahun.
Selanjutnya dari sektor ganda putra diisi oleh pasangan baru yakni Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, lalu ada Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang ditanggal 20 Juli ini juga merayakan hari ulang tahunnya yang ke-27 tahun. Kemudian dari sektor ganda putri yang diisi oleh Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramdhanti. Serta dari sektor ganda campuran yang diisi oleh Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathanael Pasaribu, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja serta Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah.
Rapor merah bagi tim bulutangkis Indonesia ternyata semakin nyata, terlebih lagi sudah satu semester lebih pada medio 2025 ini dan tentu saja jika tidak segera diperbaiki dampaknya bisa semakin memburuk bagi bulutangkis Indonesia. Pasangan baru seperti Fajar/Fikri dan Putri Kusuma Wardani juga Lanny/Fadia yang sempat memiliki asa hingga berhasil lolos ke babak 8 besar, namun sayangnya belum bisa menampilkan performa gemilang yang setidaknya bisa berharap lolos hingga babak final.
Begitu juga dengan Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska yang akhirnya bisa kembali tampil usai pemulihan panjang akibat cedera yang mereka alami, dan keduanya juga diyakini belum bisa tampil terbaik meski disisi lain keduanya juga sudah tampil semaksimal mungkin.
Beberapa bulan kebelakang di tahun ini, performa tim bulutangkis Indonesia bisa dibilang menurun drastis. Bahkan dari turnamen kategori Super 1000, Super 750 termasuk Super 500 BWF, tim bulutangkis Indonesia masih harus merasakan tanpa gelar juara. Tercatat baru dua gelar juara yang berhasil diraih oleh tim bulutangkis pada BWF World Tour Series, dan semuanya dari turnamen kategori Super 300 BWF.
Diantaranya dari ajang Thailand Masters 2025 yang berhasil diraih oleh Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti dari sektor ganda putri serta melalui Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathanael Pasaribu dari sektor ganda campuran pada ajang Yonex Taipei Open 2025 pada bulan Mei lalu.
Selain itu dari masalah mental, psikologis pemain hingga masalah cedera pemain harus bisa ditangani dengan serius oleh PBSI atau Persatuan Bulutangkis Indonesia. Begitu juga dengan sistem Sport Science yang harus terus dikembangkan, dengan demikian nantinya secara perlahan diharapkan performa tim bulutangkis Indonesia bisa semakin membaik.
Selanjutnya ada turnamen China Open 2025 yang merupakan turnamen kategori Super 1000 BWF, tim bulutangkis Indonesia diharapkan setidaknya bisa meraih satu gelar juara.