Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sudahlah

14 September 2017   08:19 Diperbarui: 14 September 2017   08:48 1951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dok,pribadi

~Sudahlah~

Lorong kecil itu ternyata begitu kuat menarik narik
Menyerupa pagi diujung malam, tak peduli seberapa jauh engkau tertatih tatih, disitulah ia terletak, disitulah ia akan menunggu

Engkau adalah sayap sayap waktu yang bersemayam diatas fatamorgana juga hasrat dalam tubuh, ataupun hati yang merangkak rangkak ingin menyentuh bulan di raut wajahnya

Cahayamu begitu rupa menyilaukan kenyataan yang bersembunyi pada air mata ditepi tepi jalan yang sering kulangkahi dengan telanjang kaki, lalu aku hanya melihat betapa liar aku sendirian, tanpa apa apa

Ini begitu naif, betapa sering keliru, seakan menertawai kemalangan sendiri atas kehampaan yang lupa memungut keping keping Matahari yang merekah diatas kepala yang penuh dosa

Sudahlah, lagi lagi aku hanya pengecut bodoh yang giat berhalusinasi tentang dunia tanpa pena, dunia tanpa harta, dunia tanpa jabatan ataupun dunia tanpa luka yang menyayat tubuh

Tengah malam menghanyutkanku pada bisingnya aroma takdir, sekali lagi aku menutup mata

Kupang 13/9/2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun