Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Tinta Abadi Mbah Karti

30 September 2025   10:08 Diperbarui: 2 Oktober 2025   13:35 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menulis itu seperti menanam pohon. Kita tak selalu bisa berteduh di bawahnya, tapi orang lain bisa," katanya saat membuka kelas menulis di balai desa.

Kehidupan yang Melambat, tapi Penuh Makna

Kini di usianya yang ke-78, hidup Mbah Karti jauh lebih tenang. Ia tak lagi mengejar deadline, tak lagi mendengar suara mesin cetak. Hari-harinya diisi dengan berkebun kecil di belakang rumah, menulis puisi di beranda, dan tentu saja, momong cucu.

Anaknya, Sari, telah menikah dan tinggal di kota sebelah. Setiap akhir pekan, rumah Mbah Karti selalu ramai oleh tawa dua cucunya: Sekar dan Galang. Mereka sering membacakan cerita buatan Mbah Karti, atau bermain "wartawan-wartawanan" dengan rekaman suara dan mikrofon dari botol bekas.

Bu Siti, meski rambutnya telah sepenuhnya memutih, masih setia menyiapkan teh hangat untuk suaminya setiap sore. Mereka duduk berdua di beranda, memandangi cucu-cucu bermain, sambil mengenang masa-masa penuh perjuangan.

"Akhirnya kita sampai juga ya, Mas," kata Bu Siti suatu sore.

"Sampai di mana?" tanya Mbah Karti.

"Sampai pada masa di mana tak ada lagi ketakutan, tak ada lagi kehilangan. Hanya cinta dan cerita."

Mbah Karti menggenggam tangan istrinya. "Dan tinta yang tak pernah kering," tambahnya sambil tersenyum.

Warisan Tak Kasat Mata

Suatu hari, Sekar membawa pulang tugas sekolah: menulis tentang pahlawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun