Mohon tunggu...
Arinda Wahyu Khoirunnisa
Arinda Wahyu Khoirunnisa Mohon Tunggu... mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Irigasi Modern Dalam Meningkatkan Efisiensi Air di Sektor Pertanian

8 September 2024   21:23 Diperbarui: 8 September 2024   22:18 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://loggerindo.co.id

 ARTIKEL OPINI

TEKNOLOGI IRIGASI MODERN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI AIR DI SEKTOR PERTANIAN

 Adisty Raysha Putri & Arinda Wahyu Khoirunnisa

Pertanian adalah sebuah sektor krusial dalam perekonomian global yang memiliki tugas penting dalam memenuhi permintaan kebutuhan dunia. Tetapi, ada juga tantangan yang harus dihadapi oleh pertanian sekarang dalam pemakaian air yang kurang baik. Air merupakan sumber daya terbatas, seiring dengan bertambahnya populasi dunia yang semakin bertambah, pengembangan inovasi irigasi dapat menambah efisiensi pemakaian air pertanian menjadi sangat penting. Pemanfaatan air global didominasi oleh sektor pertanian sebesar 75%, diikuti oleh sektor industri 15%, dan pemukiman 10%. Diperkirakan, sepertiga negara yang mengalami kelangkaan air akan mengalami kekurangan air pada abad ini. Pengurangan pemakaian air dalam pertanian hanya bisa dicapai dengan meningkatkan efisiensi, yang pada akhirnya akan menghemat air. Di negara Mediterania dengan daerah tandus, mereka tidak hanya memainkan peran penting dalam penyediaan pangan dan sandang, namun negara ini juga menghadapi keterbatasan sumber daya air dengan meningkatkan sektor irigasi menggunakan air secara efisien dan mengurangi kehilangan air. Keterbatasan ketersediaan air baik dalam dimensi spasial maupun temporal merupakan suatu tantangan, terutama dengan meningkatnya kebutuhan air karena pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya penghematan air di berbagai sektor, termasuk irigasi.

Di era modern ini, penggunaan air dalam pertanian tidak hanya penting untuk menunjang pertumbuhan tanaman, tetapi juga harus dikelola dengan cara yang efisien dan berkelanjutan. Salah satu solusi untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui penerapan teknologi irigasi inovatif. Sayangnya, dalam praktik pertanian tradisional, metode irigasi sering kali kurang efisien, seperti irigasi permukaan yang menyebarkan air ke seluruh lahan tanpa memperhitungkan kebutuhan spesifik tanaman. Metode ini tidak hanya memboroskan air, tetapi juga menyebabkan tingginya tingkat evaporasi dan limpasan yang tak terkendali. Akibatnya, air yang seharusnya bisa dimanfaatkan secara optimal justru banyak terbuang.

Dalam penerapannya, penerapan teknologi irigasi dalam hemat air dapat merubah produktivitas air irigasi, yaitu perbandingan antara nilai produktivitas tanaman dengan produk air irigasi yang disediakan, diukur dalam kilogram/meter kubik atau ton/meter kubik. Secara sederhana dapat diartikan sebagai perbandingan antara output dan input air dalam penggunaannya. Bahkan di daerah kering sekalipun, melalui model penanaman irigasi dapat menghemat air secara optimal. Produktivitasnya juga dapat ditingkatkan, setidaknya sebanding dengan ketika keadaan air cukup untuk meningkatkan nilai perekonomian satuan air.


Di sinilah teknologi irigasi modern berperan penting. Salah satu inovasi terbesar dalam teknologi irigasi adalah sistem irigasi dalam bentuk tetes. Sistem inilah yang menyalurkan air secara perlahan langsung ke dalam akar tanaman, memungkinkan tanaman menyerap air dengan efisien tanpa banyak yang terbuang. Irigasi tetes mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air hingga 50% dibandingkan metode tradisional, serta memungkinkan petani mengairi lahan yang lebih luas dengan jumlah air yang sama. Dengan demikian, produktivitas pertanian dapat meningkat tanpa menambah konsumsi air.


Namun, efisiensi saja tidak cukup. Pengelolaan sumber daya air yang cerdas juga sangat penting. Di era digital, sistem irigasi semakin terintegrasi dengan teknologi informasi. Sistem irigasi cerdas menggunakan sensor tanah dan cuaca untuk memaksimalkan penggunaan air. Sensor tanah memonitor kelembapan serta kebutuhan air tanaman, sementara sensor cuaca memberikan informasi tentang kondisi cuaca dan pola curah hujan. Data ini kemudian digunakan untuk mengoptimalkan jadwal irigasi secara, memastikan air hanya diberikan saat tanaman membutuhkannya, sehingga menghindari pemborosan. Teknologi irigasi tersier juga sangat efektif meningkatkan efisiensi pemakaian air. Dilengkapi dengan sensor dan sistem kendali, teknologi ini memastikan air diberikan sesuai kebutuhan tanaman. Sistem ini tidak hanya membantu menghemat air, namun juga mengurangi pemakaian pupuk kimia dan pestisida, karena air mengalir langsung ke akar tanaman, sehingga meminimalkan hilangnya unsur hara dan bahan kimia di dalam tanah.


Irigasi tetes sendiri memiliki tingkat efisiensi antara 80-95% dibandingkan irigasi curah atau permukaan. Air diberikan dalam volume kecil namun berkelanjutan untuk menjaga kelembapan tanah, sekaligus menghindari kehilangan air melalui perkolasi dan limpasan. Sistem irigasi tetes terdiri dari komponen seperti sumber air, pompa, jaringan pipa, dan penggerak. Energi hilang dalam sistem ini terjadi di pompa dan jaringan pipa, baik akibat gesekan maupun hambatan di belokan dan perubahan penampang pipa. Pengendalian otomatis irigasi tetes, menggunakan sensor tanah dan elemen elektrikal, memungkinkan pompa bekerja sesuai kebutuhan, sehingga air dialirkan langsung ke akar tanaman berdasarkan kondisi kelembapan tanah. Selain itu, sistem irigasi berbasis tenaga surya merupakan solusi inovatif lain yang memanfaatkan energi matahari untuk menggerakkan pompa dan komponen irigasi lainnya. Sistem ini tidak hanya menghemat biaya operasional, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta berkontribusi pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan mulsa juga berperan dalam efisiensi air, karena membantu menjaga kelembapan dan suhu tanah, sehingga mengurangi kebutuhan air bagi tanaman. Sistem ini meningkatkan efisiensi air sekaligus mengurangi biaya operasional.


Pemanfaatan air hujan juga merupakan inovasi lain yang membantu mengurangi ketergantungan pada sumber air tradisional seperti sungai atau sumur. Air hujan dapat dikumpulkan dan disimpan untuk digunakan saat diperlukan. Dalam hal ini, pengembangan sistem irigasi cerdas dianggap sebagai solusi menjanjikan untuk menambah efisien air dalam pertanian secara berkelanjutan. Dengan menggabungkan pengetahuan teknis, ekonomi, dan sosial, irigasi cerdas dapat menambah keberlanjutan pertanian serta mengurangi buruk terhadap lingkungan. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting dalam mewujudkan teknologi ini agar dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masa depan pertanian dan lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat memegang peranan penting dalam pembangunan serta penerapan sistem irigasi berkelanjutan. Hal ini dapat memperkuat sumber daya dan meningkatkan kemampuan dalam mengelola air secara efisien.


Kesimpulannya, inovasi dalam teknologi irigasi merupakan strategi efektif dalam mengembangkan efisiensi pemakaian air di sektor pertanian. Yaitu dengan memakai sistem berbentuk irigasi yang canggih, seperti irigasi sistem tetes, sprinkler, drip irrigation, sehingga petani bisa mengalokasikan air secara lebih tepat dan mengurangi kehilangan air melalui evapotranspirasi. Sistem ini dilengkapi dengan sensor dan teknologi kontrol untuk mengalirkan  air secara tepat sesuai kebutuhan tanaman, menghindari pemborosan air yang sering terjadi dalam sistem irigasi konvensional. Inovasi ini juga termasuk penggunaan air hujan yang dikumpulkan dan disimpan dalam tangki khusus untuk digunakan saat tanaman membutuhkannya. Selain itu, penggunaan mulsa mampu membantu mengurangi penguapan air di tanah, menjaga kelembaban pada suhu tanah, serta mengoptimalkan kondisi tanah untuk perkembangan tanaman. Dengan demikian, inovasi teknologi irigasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pemakaian air namun juga membantu meningkatkan Kembali produktivitas tanaman, mengurangi biaya operasional, dan memastikan pertanian yang berkelanjutan. Dengan menerapkan berbagai strategi yang telah disebutkan, kita dapat mencapai kemandirian dan keberlanjutan dalam penggunaan sumber daya air. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita manusia untuk terus berinovasi dan bekerja sama untuk mengembangkan sistem irigasi yang berkelanjutan dan mandiri.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun