Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami Pilihan

Surau

30 Mei 2018   22:49 Diperbarui: 31 Mei 2018   08:55 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/NWFFAIR

"Jangan nyebut nama saya, haram!" Rudi mencegat Bambang meneruskan kata-katanya.

"Apa kamu sudah baca kontrak yang saya ajukan?" Bambang berusaha menjelaskan.

"Persetan dengan kontrakmu! Orang seperti kamu hanya tahu kontrak! Segalanya diukur dengan kontrak! Kalian tidak memikirkan orang seperti kami, lagian, kamu pernah tinggal dan mengaji di surau ini, kamu tidak malu sebagai alumni?" Rudi menyerang Bambang dengan membabi buta.

"Jadi biar saya jelaskan Rud..."

"Jangan sok akrab!"

"Rud...!"

"Sudah saya bilang jangan sok akrab! Aku tidak mengenal penghianat seperti kamu!"

"Bagaimana saya bisa jelaskan kalau kamu tidak memberi saya kesempatan bicara?" Sahut Bambang.

"Rud...kasih kesempatan Bambang untuk menjelaskan, ini bulan ramadan tak baik marah-marah begitu!" Zahra berusaha menengahi.

Bambang seperti mendapat angin segar dengan mendapat dukungan dari Zahra.

"Jadi, rencananya surau ini akan saya renovasi, bukan saya hilangkan." Bambang berusaha menjelaskan. Rudi terlihat acuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun