Mohon tunggu...
Ni Wayan Deantari
Ni Wayan Deantari Mohon Tunggu... Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Banjir Bali: Ujian Harmoni Tri Hita Karana

21 September 2025   12:36 Diperbarui: 21 September 2025   12:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis nilai spiritual (Parahyangan), sosial (Pawongan), dan ekologis (Palemahan) pada harapan dan kenyataan memperlihatkan adanya kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi ideal yang diajarkan oleh falsafah Tri Hita Karana.

Parahyangan memberikan dasar spiritual dan etika dalam berperilaku, Pawongan menumbuhkan solidaritas sosial dan gotong royong, sementara Palemahan mengarahkan manusia untuk menjaga keseimbangan dengan alam.

Ketika salah satu diabaikan, harmoni yang diajarkan oleh Tri Hita Karana akan retak dan dampaknya nyata, seperti banjir dan menurunnya kualitas hidup. Fenomena banjir yang terjadi di Bali menjadi salah satu bentuk ujian untuk meninjau kembali dan mengevaluasi penerapan Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, falsafah Tri Hita Karana tidak hanya dapat diimplementasikan oleh masyarakat Bali saja, tetapi juga untuk seluruh masyarakat karena nilai yang terkandung di dalamnya bersifat universal. Penerapan Tri Hita Karana tidak sepatutnya hanya menjadi wacana, tetapi memang perlu untuk dipahami bersama karena kita hidup di dunia tidak sendiri, mari bersama-sama menjaga keharmonisan untuk dapat hidup bersama lebih lama.

Daftar Pustaka

Apriliani, N. K. A. (2024). Biopori sebagai implementasi ajaran Tri Hita Karana. Swara Widya: Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja, 4(2).

Giri, I. P. A., Ardini, N. L., & Kertiani, N. W. (2021). Tri Hita Karana sebagai landasan filosofis pendidikan karakter ekologis. Sanjivani Jurnal Filsafat, 12(2).

Mariantika, N. P., & Nerawati, N. G. A. (2022). Upaya pelestarian lingkungan Desa Bongkasa berdasarkan ajaran Tri Hita Karana. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(4).

Suryawan, I. P., Sutajaya, I. M., & Suja, I. W. (2022). Tri Hita Karana sebagai kearifan lokal dalam pengembangan pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia, 5(2), 50--65.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun