Mohon tunggu...
Dua Cerpen
Dua Cerpen Mohon Tunggu... -

2cerpen merupakan komunitas yang mempunyai tujuan membangkitkan minat baca masyarakat. Kami menyediakan cerpen dan berita berkualitas yang bisa dinikmati siapapun yang terdiri dari cerita lucu, cerita rakyat, dongeng, sejarah dan bacaan lain yang terus diupdate.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tiga Pertanyaan

9 November 2016   10:20 Diperbarui: 9 November 2016   10:31 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah kerajaan ada seorang raja bernama Paul. Dia tidak menyukai jika ada orang lain yang terlihat lebih kaya dari dirinya. Pendeta dari sebuah daerah di kerajaan tersebut sangatlah kaya. Dia menikmati hidup yang mewah dan sang raja tidak menyukai si pendeta. Raja yang marah akhirnya memerintahkan pasukannya untuk membawa si pendeta. Sang raja bertanya, “Siapa yang lebih hebat? Raja atau pendeta? Lalu mengapa kamu berani-beraninya untuk menikmati kehidupan yang lebih baik daripada raja? Kamu berencana untuk menjadi raja. Ini sebuah kejahatan, oleh karena itu, kamu harus mati.”

Si pendeta pun merasa takut dan berkata dengan rendah hati. “Yang mulia. Aku tidak pernah menggunakan uang orang lain untuk keperluanku. Apakah itu sebuah kejahatan untuk menggunakan uangku sendiri untuk keperluanku?”

“Ya,” balas sang raja. “Merupakan sebuah kejahatan untuk hidup lebih mewah dari raja.”

Si pendeta bergetar ketakutan.

Sang raja lalu melanjutkan. “Tapi aku akan memberikanmu kesempatan untuk dapat pengampunan. Jawablah tiga pertanyaan ini dengan benar yang sesuai dengan kepuasanku.”

Lalu dia memberikan tiga pertanyaan.

  1. Beritahu aku seberapa berharganya aku.
  2. Berapa lama yang aku butuhkan untuk keliling dunia?
  3. Apa yang sedang kupikirkan sekarang?

Si pendeta mendengarkan dengan baik lalu kebingungannya dan ketakutannya meningkat tajam. Dia tidak bisa berkata apapun dan akhirnya dia memohon agar diberikan waktu untuk mencari jawabannya. Tiga minggu diberikan untuk mencari jawaban dan segeralah si pendeta meninggalkan istana dalam suasana hati yang sedih.

Dalam perjalanan, dia pergi ke universitas ternama untuk bertemu dengan professor dan orang terpelajar. Dia bertanya kepada mereka untuk jawaban dari tiga pertanyaan tersebut. Mereka tidak mampu menemukan jawaban yang sesuai dan akhirnya dia pun pulang ke rumahnya.

Di perjalanan pulang, dia bertemu dengan seorang anak penggembala. Penggembala itu pun bertanya kepada si pendeta, “Mengapa anda terlihat sedih, tuanku?”

“Penggembalaku yang baik, sang raja telah memberikanku tiga pertanyaan untukku. Aku harus menemukan jawaban yang bisa memuaskannya atau aku akan dihukum karena dianggap berkomplot terhadap raja. Pertanyaannya sangat sulit. Aku hanya mempunyai tiga hari lagi,” balas si pendeta.

Penggembala itu berkata, “Tuanku, biarkan aku untuk pergi ke istana menggantikan anda. Aku akan menemui sang raja. Aku akan menjawab tiga pertanyaan itu untuk memuaskannya. Orang-orang berkata bahwa aku serupa dengan anda. Maka ijinkanlah aku untuk mengenakan pakaian anda. Raja tidak akan tahun.”

Si pendeta setuju.

Segera, si penggembala mengenakan baju pendeta dan terlihat sangat mirip. Dia lalu pergi menemui sang raja.

Sang raja tidak mengharapkan si pendeta untuk kembali secepat ini dan dia juga tidak dapat menemukan perbedaan yang ada pada si pendeta. Dia berkata, “Aku senang, pendeta. Kamu telah menepati janji. Sekarang apakah kamu siap untuk menjawab pertanyaanku?”

Si penggembala menjawab, “Ya yang mulia. Aku akan berusaha untuk menjawab sebaik-sebaiknya.”

Sang raja bertanya, “Seberapa berharganya aku?” aku adalah seorang raja.”

“Yang mulia, menurut kitab suci, sang raja surga dan dunia, dijual dengan harga 30 keping emas. Anda pasti mempunyai harga kurang 1 keping emas, jadi seharusnya anda seharga 29 keping emas.”

Sang raja mempunyai selera humor dan mulai tertawa. Setelah itu, dia memberikan pertanyaan kedua. “Seberapa cepat aku dapat berkeliling dunia?”

Si penggembala menjawab, “Yang mulia, anda harus bangun bersama dengan matahari, menaikinya sepanjang malam. Dengan cara ini, anda akan mampu mengelilingi dunia dalam 24 jam.”

Sekali lagi, sang raja tertawa dengan keras. Lalu dia melihat dengan serius ke si penggembala dan berkata, “Katakan secepatnya, apa yang sedang kupikirkan sekarang?”

“Tuan, anda sedang berpikir kalau aku adalah si pendeta. Tapi aku bukanlah pendeta. Aku hanyalah penggembala yang miskin. Aku datang untuk meminta anda mengampuni tuan pendeta dan diriku.” Lalu dia segera melepaskan pakaian pendeta dan terlihat seperti penggembala. Dia berlutut di depan raja untuk meminta pengampunan.

Sang raja sama sekali tidak marah. Dia mulai tertawa dan akhirnya berkata, “Aku senang dengan kepintaranmu. Aku akan menjadikanmu sebagai pendeta.”

Tapi si penggembala berkata, “Yang mulai. Aku tidak bisa membaca dan menulis. Aku tidak bisa menjadi pendeta.”

Raja pun berkata, “Maka kamu akan menerima 1 keping emas tiap minggunya selama kamu hidup. Pulanglah dan katakan kepada pendeta, bahwa aku telah mengampuninya.”

Sumber dari: http://2cerpen.com/tiga-pertanyaan/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun