Mohon tunggu...
28_ Rindi Putri Septyasari
28_ Rindi Putri Septyasari Mohon Tunggu... Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

-

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Motor Listrik untuk Anak: Praktis atau Sekadar Gaya yang Berbahaya?

19 Juli 2025   10:00 Diperbarui: 18 Juli 2025   08:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Solusi terhadap maraknya penggunaan motor listrik oleh anak-anak harus dimulai dari edukasi kepada orang tua melalui dialog yang membangun kesadaran, misalnya dengan analogi bahwa berkendara tanpa helm layaknya bermain skateboard dari atas atap rumah—sama-sama berisiko. Selain itu, perlu diterapkan aturan keluarga yang tegas, seperti batas usia minimal, penggunaan helm, dan pembatasan area berkendara hanya di dalam kompleks. Peran sekolah juga penting untuk memasukkan materi keselamatan berkendara sejak dini, dibarengi dengan kampanye di media sosial yang mudah dipahami anak dan remaja. Di sisi lain, regulasi seperti Permenhub No. 45 Tahun 2020 harus ditegakkan secara konsisten melalui patroli rutin di area rawan, agar keselamatan anak tak hanya jadi wacana, tetapi budaya bersama.

Kesimpulan: Praktis Tak Harus Berisiko

Motor listrik anak memang terlihat praktis dan gaya hidup yang menyenangkan. Namun, bila keselamatan menjadi taruhan, maka tren itu menjadi bahaya besar. Edukasi orang tua, penegakan aturan, dan pengawasan yang ketat adalah pondasi untuk memastikan motor listrik tak sekadar tren, tetapi bisa menjadi aman.

Karena pada akhirnya, keselamatan tidak boleh dijadikan aksesori gaya hidup yang mengancam nyawa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun