Penutupan Masa Taaruf Mahasiswa Baru Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) 2025
Acara Masa Taaruf (Mataf) 2025 bagi mahasiswa baru Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) telah berakhir hari ini. Acara ditutup secara resmi oleh Rektor Universitas Aisyiyah setelah diawali dengan sambutan hangat dari ketua panitia Mataf 2025. Sebelum ditutup, para mahasiswa baru mendapatkan bekal berharga melalui dua materi yang sangat relevan untuk kehidupan perkuliahan mereka.
Transformasi dari Gen Rebahan Menuju Gen Emas
Materi pertama disampaikan oleh Bapak Irfan Amalee, pimpinan pondok pesantren dari Garut. Beliau memaparkan "3 Formulasi Rahasia dari Gen Rebahan menuju Gen Emas." Dalam sesinya, beliau menyoroti kebiasaan generasi muda saat ini yang sering tenggelam dalam gawai dan media sosial, yang dapat menghambat potensi diri. Untuk berubah menjadi generasi yang sukses, beliau memaparkan empat langkah penting:
Passion: Temukan hal yang benar-benar Anda sukai.
Vocation: Gali dan kuasai hal yang Anda mumpuni.
Profession: Tentukan karier yang akan Anda jalani.
Mission: Pikirkan kontribusi apa yang bisa Anda berikan kepada dunia.
Pesan utamanya adalah memastikan bahwa apa yang Anda sukai (passion) selaras dengan apa yang Anda kuasai (vocation). Jika keduanya sejalan, maka impian akan lebih mudah terwujud dan Anda akan merasa bahagia dalam menjalani prosesnya. Sebaliknya, jika bertolak belakang, akan sulit untuk mencapai kebahagiaan sejati.
Memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) dengan Bijak
Pada sesi kedua, Bapak Dr. Punang Amaripuja, S.E., S.T., M.IT, C.L.C., memaparkan materi tentang Kecerdasan Buatan (AI). Beliau menjelaskan bahwa AI memiliki dua sisi mata uang, yaitu dampak positif dan negatif, terutama bagi mahasiswa dan pelajar. Di satu sisi, AI bisa mempermudah pekerjaan, namun di sisi lain, AI dapat membuat mahasiswa malas berpikir kritis karena jawaban bisa didapat dengan instan.
Beliau menekankan bahwa proses berpikir keras dan mencari solusi sendiri dapat melatih daya ingat dan mengasah otak. Mengandalkan AI sepenuhnya untuk tugas-tugas dapat membuat pelajar hanya menyalin ulang jawaban tanpa pemahaman mendalam. Beliau juga mengingatkan bahwa tidak semua jawaban dari AI akurat. Oleh karena itu, kita harus selalu menyertakan sumber yang jelas saat menggunakan AI.
Catatan penting bagi pelajar: AI bukanlah satu-satunya sumber jawaban yang murni. Gunakanlah jawaban dari AI sebagai dasar untuk mengembangkan dan memperluas ide dengan kalimat Anda sendiri. Dengan begitu, Anda tetap melatih otak untuk berpikir dan mengolah informasi secara mandiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI