Dia, Mata elangnya menembus sunyi, Menatap dunia dengan cahaya yang tak biasa.
Bagiku, dia sempurna Sepuluh dari sepuluh tak cukup tuk melukis kagumku padanya.
Aku menyukai seluruh dirinya, Bahkan diamnya pun mampu mencuri perhatianku. Dia, adalah semesta kecil yang selalu membuatku takjub, Yang hadirnya menari dalam pikiranku, tanpa jeda.
Mengaguminya, Adalah ibadah rasa yang paling jujur. Ada indah yang tak bisa kugenggam, Namun selalu membuatku ingin kembali menatap.
Semoga semesta menjaganya,
Agar senyum itu tetap menyinari
Ruang-ruang gelap,
Agar langkahnya tak pernah tersesat dari bahagia.
Karena doaku,
Akan selalu mengiringinya dalam diam,
Sebagaimana gunung yang setia pada langit,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!