Mohon tunggu...
Maria Felicia Fono Pati
Maria Felicia Fono Pati Mohon Tunggu... Siswa

Feli

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Usaha yang masih direncanakan

19 Mei 2025   09:59 Diperbarui: 19 Mei 2025   09:59 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia, Mata elangnya menembus sunyi, Menatap dunia dengan cahaya yang tak biasa.

Bagiku, dia sempurna Sepuluh dari sepuluh tak cukup tuk melukis kagumku padanya.

Aku menyukai seluruh dirinya, Bahkan diamnya pun mampu mencuri perhatianku. Dia, adalah semesta kecil yang selalu membuatku takjub, Yang hadirnya menari dalam pikiranku, tanpa jeda.

Mengaguminya, Adalah ibadah rasa yang paling jujur. Ada indah yang tak bisa kugenggam, Namun selalu membuatku ingin kembali menatap.

Semoga semesta menjaganya,

Agar senyum itu tetap menyinari

Ruang-ruang gelap,

Agar langkahnya tak pernah tersesat dari bahagia.

Karena doaku,

Akan selalu mengiringinya dalam diam,

Sebagaimana gunung yang setia pada langit,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun