Huta Siallagan, Jejak Sejarah Batak yang Memikat Wisatawan di Pulau Samosir
Samosir, Sumatera Utara --- Pulau Samosir, yang terletak di tengah Danau Toba, tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan budayanya. Salah satu destinasi wisata yang paling menarik perhatian pengunjung adalah Huta Siallagan, sebuah perkampungan adat Batak yang sarat nilai sejarah dan budaya.
Terletak di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Huta Siallagan merupakan kampung tradisional yang dibangun oleh Raja Siallagan pada abad ke-17. Kawasan ini dikenal dengan batu kursi persidangan, tempat di mana dahulu raja dan para tetua adat mengadili pelaku kejahatan dengan sistem hukum adat Batak. Batu-batu besar tersebut disusun melingkar, menjadi saksi bisu peradaban Batak yang sudah mengenal sistem hukum sejak ratusan tahun lalu.
Selain kursi batu, pengunjung juga bisa melihat rumah adat Batak Toba (rumah Bolon) yang masih berdiri kokoh. Arsitektur rumah-rumah ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Batak dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Di sekitar huta, wisatawan juga dapat menyaksikan pertunjukan tari tradisional Sigale-gale serta membeli cenderamata khas Batak dari penduduk lokal.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat terus berupaya menjaga kelestarian Huta Siallagan, sekaligus mengembangkan potensi wisatanya agar tetap menjadi destinasi unggulan. Dengan memadukan nilai sejarah, budaya, dan keramahan warga, Huta Siallagan menjadi salah satu magnet wisata utama di Pulau Samosir yang tidak boleh dilewatkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI