Tidur adalah kebutuhan biologis yang sangat penting bagi tubuh manusia. Namun dalam realitas sehari-hari, banyak orang yang mengabaikan durasi dan kualitas tidur mereka demi mengejar pekerjaan, hiburan, atau aktivitas lain. Padahal, kurang tidur tidak hanya membuat seseorang merasa lelah, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan secara keseluruhan. Artikel ini akan mengulas dampak kurang tidur dari sisi medis, serta mengapa tidur yang cukup dan berkualitas harus menjadi prioritas.
Apa yang Terjadi Saat Tubuh Kurang Tidur?
Saat seseorang tidur kurang dari waktu yang dianjurkan (7--9 jam per malam untuk orang dewasa), tubuh kehilangan kesempatan penting untuk melakukan pemulihan fisiologis. Otak tidak bisa menyelesaikan proses konsolidasi memori, sistem imun tidak dapat bekerja maksimal, dan proses perbaikan sel-sel tubuh terganggu.
Menurut National Sleep Foundation, tidur membantu otak mengolah informasi, memperkuat memori, dan menstabilkan emosi. Ketika tidur terganggu, fungsi kognitif menurun: konsentrasi melemah, emosi menjadi tidak stabil, dan pengambilan keputusan pun ikut terpengaruh. Bahkan, sebuah studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa kurang tidur selama beberapa hari bisa memberikan dampak yang serupa dengan mabuk alkohol dalam hal kemampuan berpikir.
Risiko Kesehatan Jangka Panjang
Kurang tidur secara kronis bukan hanya membuat kita menguap sepanjang hari. Dalam jangka panjang, risiko medis yang bisa muncul sangat serius:
Penyakit Jantung: Kurang tidur meningkatkan tekanan darah dan peradangan, dua faktor yang berperan dalam penyakit jantung dan stroke.
Diabetes Tipe 2: Tidur yang kurang mengganggu metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin, meningkatkan risiko resistensi insulin.
Obesitas: Ketika tidur kurang, kadar hormon lapar (ghrelin) meningkat dan hormon kenyang (leptin) menurun, menyebabkan keinginan makan berlebih terutama makanan tinggi karbohidrat.
Depresi dan Gangguan Mental: Studi di The Lancet Psychiatry (2022) menyebutkan bahwa gangguan tidur menjadi faktor risiko utama dalam depresi, kecemasan, bahkan pikiran bunuh diri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!