Awas Bahaya! Nasi yang Dipanaskan Berbahaya bagi Penderita Diabetes
Bagi masyarakat Indonesia, nasi merupakan makanan pokok yang sulit tergantikan. Namun, kebiasaan memanaskan kembali nasi yang sudah dingin atau sisa dari makanan sebelumnya perlu mendapat perhatian, terutama bagi penderita diabetes. Di balik kepraktisan menyimpan dan memanaskan nasi, ternyata terdapat risiko tersembunyi yang dapat memengaruhi kadar gula darah.
Mengapa Nasi yang Dipanaskan Bisa Berisiko?
Nasi mengandung karbohidrat dalam bentuk pati. Ketika dimasak, sebagian besar pati dalam nasi berubah menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna, sehingga tubuh dengan cepat mengubahnya menjadi glukosa. Namun, saat nasi didinginkan dan dipanaskan ulang, struktur pati tersebut mengalami perubahan kimia yang disebut retrogradasi. Proses ini mengubah sebagian pati menjadi resistant starch (pati resisten).
Sekilas, pati resisten terdengar bermanfaat karena tidak cepat dicerna, sehingga tidak langsung meningkatkan gula darah. Namun, cara penyimpanan dan pemanasan ulang yang tidak tepat justru bisa menimbulkan masalah. Nasi yang dipanaskan berkali-kali atau disimpan lebih dari 24 jam pada suhu ruang bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri Bacillus cereus, yang juga dapat memicu gangguan pencernaan dan mengganggu metabolisme penderita diabetes.
Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Foods (2022), pemanasan ulang nasi yang tidak disertai kontrol suhu dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara tidak stabil pada pasien diabetes tipe 2, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan berlemak atau tinggi gula.
Pengaruh pada Penderita Diabetes
Penderita diabetes harus mengontrol indeks glikemik (IG) makanan yang dikonsumsi. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Nasi putih memiliki IG yang tinggi, yakni sekitar 70--89. Saat dipanaskan ulang, terutama jika suhunya tidak merata, struktur kimia nasi bisa menjadi lebih mudah dicerna dan menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam.
Selain itu, nasi sisa sering kali mengalami degradasi nutrisi. Panas yang berulang kali diterapkan akan mengurangi kandungan vitamin B kompleks, yang penting dalam metabolisme glukosa. Hal ini menjadikan nasi yang dipanaskan tidak hanya berisiko secara glikemik, tetapi juga kehilangan nilai gizi penting.
Risiko Keamanan Pangan