Akibatnya, makanan lebih lama tinggal di perut, menimbulkan rasa begah, mual, atau bahkan kembung.
3. Gula Tambahan Menyebabkan Lonjakan Glukosa
Sebagian besar teh es yang dikonsumsi sehari-hari mengandung gula tambahan dalam jumlah cukup tinggi. Gula ini tidak hanya meningkatkan kalori harian tanpa nilai gizi, tapi juga bisa menyebabkan lonjakan gula darah, terutama bila dikonsumsi langsung setelah makan yang sudah tinggi karbohidrat.
Kondisi ini dapat membebani kerja pankreas dalam mengatur kadar insulin. Jika dilakukan secara berulang dalam jangka panjang, bisa memicu resistensi insulin atau meningkatkan risiko diabetes tipe 2, sebagaimana dijelaskan dalam publikasi Diabetes Care (2021).
Kapan Waktu yang Aman Minum Teh Es?
Jika kamu tetap ingin menikmati teh es, berikut beberapa tips agar dampaknya tidak mengganggu kesehatan:
Tunggu 1--2 jam setelah makan, agar penyerapan nutrisi utama, terutama zat besi, sudah berlangsung.
Pilih teh tanpa gula tambahan atau ganti dengan madu dalam jumlah kecil.
Gunakan suhu ruang atau teh hangat, terutama jika kamu baru selesai makan berat.
Hindari konsumsi teh saat sarapan jika kamu mengandalkan sayur atau sumber zat besi nabati sebagai menu utama.
Kesimpulan