Mohon tunggu...
Izatin Nisa
Izatin Nisa Mohon Tunggu... Sarjana Farmasi

Mahasiswi S1 farmasi yang hobby menulis, membagikan tips dan trik kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fakta Menarik Dari Kalimat, "Kalau Makan, Jangan Minum Teh Es Ya"

8 Juni 2025   18:36 Diperbarui: 8 Juni 2025   14:41 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/468qwKiWdvwsnTUr9

Fakta Menarik dari Kalimat "Kalau Makan, Minumnya Jangan Teh Es"

Kalimat "kalau makan, minumnya jangan teh es" bukan hal baru di telinga masyarakat Indonesia. Ungkapan ini sering terdengar dari orang tua atau para penggiat kesehatan yang mengingatkan agar kita menghindari konsumsi teh es setelah makan. Meski terdengar seperti mitos, ternyata ada sejumlah penjelasan ilmiah di balik anjuran ini yang patut untuk dipahami lebih dalam.

Apa Sebenarnya Masalah dari Teh Es setelah Makan?

Teh es merupakan minuman yang menyegarkan, apalagi ketika dikonsumsi setelah makan berat. Namun, ada beberapa alasan mengapa hal ini tidak disarankan dari sudut pandang kesehatan. Masalah utamanya bukan hanya karena dingin, tetapi juga karena kandungan teh dan gula yang berinteraksi dengan proses pencernaan.

Berikut beberapa penjelasan ilmiah yang mendasari anjuran tersebut:

1. Teh Mengandung Tanin yang Menghambat Penyerapan Zat Besi

Tanin adalah senyawa polifenol yang terdapat dalam teh, terutama teh hitam dan teh hijau. Tanin bisa berikatan dengan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati seperti sayur dan kacang-kacangan), membentuk kompleks yang sulit diserap tubuh.

Menurut American Journal of Clinical Nutrition (2022), konsumsi teh dalam waktu 30 menit setelah makan dapat menurunkan penyerapan zat besi hingga 60%. Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, terutama oleh anak-anak, ibu hamil, atau orang dengan anemia, risiko kekurangan zat besi bisa meningkat.

2. Minuman Dingin Mengganggu Proses Pencernaan

Ketika kita makan, suhu di dalam lambung meningkat seiring proses pemecahan makanan oleh enzim dan asam lambung. Teh es yang dingin bisa menurunkan suhu di dalam lambung secara tiba-tiba, menyebabkan pencernaan melambat. Hal ini dikonfirmasi dalam riset yang diterbitkan oleh Journal of Gastroenterology and Hepatology (2023), yang menyebutkan bahwa minuman sangat dingin dapat memperlambat motilitas lambung dan memperpanjang waktu pengosongan lambung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun