Kritik Sastra Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori

KRITIK SASTRA NOVEL LAUT BERCERITA KARYA LEILA S. CHUDORI

Pendahuluan

Kritik sastra adalah sebuah kegiatan evaluasi dalam karya sastra. Namun, tujuan utama karya sastra atau teks dan apa artinya bagi kritikus dan apa artinya bagi kritikus, bukan penulisnya.

Dengan sastra, khususnya novel dapat menaikkan rasa mood bagi pembacanya serta dapat menambah pengetahuan mengenai beberapa kosakata.

Tahap Deskripsi

Laut bercerita merupakan sebuah novel karangan Leila Salikha Chudori dan diterbitkan pada tahun 2017 oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Novel ini mengangkat tema tentang persahabatan, kisah cinta, kekeluargaan, hingga rasa kehilangan yang mampu membuat pembacanya merasa ingin kembali ke masa lalu dimana latar waktu cerita dalam novel ini terjadi.

Novel Laut Bercerita ini akan membawa ingatan pembaca ke dalam masa-masa reformasi yang penuh kekejaman. Meskipun bergenre fiksi sejarah, namun penulis mengembangkan cerita dalam novel berdasarkan fakta yang ada. Ia bahkan melalukan serangkaian riset wawancara dan penyelidikan mendalam terhadap korban, keluarga korban, dan juga tokoh-tokoh serta tempat terjadinya peristiwa. Tak heran, penulis membutuhkan waktu 5 tahun untuk bisa menyelesaikan novel ini. Hal itu juga yang membuat novel ini menjadi hidup ketika dibaca.

Novel Laut Bercerita ini mengisahkan tentang kekerasan dan hilangnya para aktivis mahasiswa di masa Orde Baru. Novel ini disusun menjadi dua bagian dengan pengaturan waktu yang jauh berbeda. Bagian pertama cerita dalam novel ini mengisahkan dari sudut pandang tokoh yang bernama Biru Laut dan kawan-kawan aktivisnya. Sedangkan pada bagian kedua, sudut pandang yang digunakan adalah dari sisi Asmara Jati yang merupakan adik dari Biru Laut.

Tahap penafsiran

1.Bagian Pertama

Bagian pertama pada bagian ini dimulai dengan kisah laut, seorang mahasiswa di Universitas Gajah Mada. Laut adalah orang yang suka dengan sastra. Laut juga menyukai karya salah satu sastrawan di Indonesia yaitu Pramoedya Ananta Toer. Padahal pada saat itu karya sastrawan tersebut dilarang untuk diterbitkan. Namun, laut diam diam memfotocopy buku buku karya Pramoedya Ananta Toer. Laut bergabung dengan organisasi yang giat melakukan kegiatan diskusi buku dan aktif mengamati kondisi politik. Pada suatu ketika, Laut dan rekan-rekannya melakukan aksi protes yang disebut dengan Aksi Tanam Jagung Blangguan untuk membela rakyat yang haknya diambil paksa. Setelah selesai melakukan aksi, Laut dan rekan-rekannya ditangkap paksa dan dibawa ke markas tentara. Mereka diintrogasi dan disiksa. Semenjak aksi mereka yang dianggap kontra pemerintah, organisasi yang diikuti oleh laut telah dilarang dan mereka menjadi buronan. Setelah itu mereka teman-teman laut menghilang termasuk laut. Bagian pertama ini juga menceritakan tentang kisah keluarga dan teman-teman laut.

2. Kedua

Bagian kedua dari novel Laut Bercerita mengambil sudut pandang Asmara yang merupakan adik dari tokoh Laut. Asmara dan Laut adalah dua kakak beradik yang minat berlainan. Laut menggemari sastra sementara Asmara berminat pada bidang sains. Latar bagian kedua kisah dalam novel ini mengambil latar waktu di tahun 2000 atau tepat dua tahun setelah menghilangnya Laut dan ketiga belas rekannya. Asmara dan kawan-kawannya serta dibantu oleh keluarga rekan-rekan Laut yang juga menghilang membentuk lembaga untuk menekan pemerintah agak menuntaskan kasus hilangnya para aktivis tersebut. Hingga suatu hari, ada informasi mengenai ditemukannya tulang belulang manusia di Kepulauan Seribu, sebagian dikubur dan sebagian lainnya dengan dianalisis forensik. Tulang belulang siapakah itu? Dan siapa pelaku dan dalang dibalik semua kasus tersebut.

3.Penokohan

Tokoh-tokoh yang digambarkan dalam novel Laut Bercerita ini memang tampak sangat nyata. Hal ini sangat mungkin mengingat Lela S Chudori memang terinspirasi dari kasus penculikan dan penghilangan sejumlah aktivis di tahun 1998 silam. Bahkan sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa penulis juga melakukan serangkaikan riset dan wawancara kepada korban yang pernah di culik kala itu. Sebut saja tokoh bernama Mas Gala yang akan mengingatkan pembaca kepada sosok Wiji Thukul, seorang penyair dan pegiat Hak Asasi Manusia, yang hilang pada tahun 1998 silam. Demikian juga tokoh-tokoh lainnya yang digambarkan sebagaimana mahasiswa pada umumnya. Laut dan kekasihnya Anjani atau Alex dan Sunu yang merupakan teman seperjuangan Laut semenjak awal mereka kuliah. Kemudian ada juga sosok Bima yang merupakan pemimpin dari tiap gerakan aksi yang mereka lakukan.

Kesan yang di tampilkan

Dari penggambaran novel Laut Bercerita yang kaya akan nilai perjuangan dan kepahitan hidup membuat para pembaca seakan dibawa ke masa lampau mengikuti tiap alur yang disajikan oleh penulis.

Penulis juga menghabiskan waktu hingga 5 tahun untuk menyelesaikan novel ini dikarenakan novel ini juga berasal dari kisah nyata dan mbutuhkan waktu panjang dalam proses pembuatannya yang melalui beberapa tahapan mulai dari riset dan wawancara terhadap keluarga dan teman korban.

Tahap penilaian

1.Kelebihan Novel

Kelebihan novel Laut Bercerita adalah pada keberaniannya mengangkat tema yang sebenarnya cukup sensitif, yakni mengenai pelanggaran hak dan kemanusiaan yang pernah terjadi di era Orde Baru lalu. Meski bergenre fiksi sejarah, nyatanya novel yang ditulis dengan riset yang matang ini justru berhasil menvisualisasikan karakter dan suasana yang sedemikian hidup dan tampak nyata.

Selain itu, alur novel ini yang mengundang teka-teki dan tanda tanya tentu mengusik rasa penasaran dan menjadi sangat menarik untuk diikuti lembar demi lembarnya. Terlebih lagi pemilihan kata dan penggunaan bahasa yang bisa dikatakan mudah dipahami membuat novel ini semakin enak untuk dibaca.

Dan yang utama adalah nilai moral yang secara tersirat dihadirkan dalam karya sastra ini, yakni tentang rasa kemanusiaan serta perjuangan untuk menegakkan keadilan dan hak asasi manusia tentunya menjadi ruh tersendiri bagi novel ini secara keseluruhan.

2.Kekurangan Novel

Diantara kekurangan novel ini adalah penggunaan alur campuran atau alur maju mundur yang bisa menimbulkan kebingungan bagi pembaca. Sehingga, untuk bisa memahami isi dan jalan cerita dalam novel ini dengan baik diperlukan fokus yang pemahaman seksama sehingga jalan cerita dalam novel bisa dipahami dengan baik.