Presiden pulang ke istana, warga ambruk dihantam korona. Jika sudah begitu, dapatkah argumen spontanitas presiden dan antusiasme warga dijadikan tameng? Tidak bisa begitu, Pak Bey. Celengan ayam saja paham bahwa kerumunan merupakan tempat favorit virus korona.Â
Seluruh aparat di Istana Negara mestinya mencamkan dan mengingat petuah Pak Presiden. Pak Bey, saya ingatkan kalau-kalau Pak Bey sudah lupa. Pada satu hari dalam sebuah rapat terbatas, Pak Jokowi menyatakan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.
Beritanya belum basi, Pak Bey. Baru beberapa bulan lalu. Pewarta yang mengabarkan berita itu malah dari pihak sekretariat kabinet. Ini tautannya di setkab.go.id, Pak Bey. Di situ tertera, tidak seorang pun yang saat ini memiliki kekebalan terhadap virus korona. Di situ juga jelas-jelas tercantum, siapa pun bisa menularkan virus korona kepada orang lain di dalam kerumunan.
Sekali lagi, Pak Bey, tolong ingatkan Bapak Presiden untuk menjadi teladan dalam penegakan protokol kesehatan. Kalau terus seperti ini, Pak Bey, lama-lama banyak yang menjadi pembangkang. Ke luar rumah tanpa masker, malas menjaga jarak, dan enggan mematuhi protokol kesehatan.
Sampai kapan kita akan terus begini, Pak? Sampai celengan ayam berkokok?! [kp]