Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Imlek 2021: Menyibak Geliat Pejuang Literasi Tionghoa Makassar

12 Februari 2021   12:31 Diperbarui: 12 Februari 2021   18:52 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Pecinan, simbol akulturasi budaya antaretnis di Kota Makassar (Foto: makassarguide.com)

Karier Huang di dunia jurnalistik bermula ketika ia menjadi koresponden untuk koran terbitan Batavia, Sing Po dan Perniagaan, pada tahun 1922. Sejak itu kariernya melesat. Pada 1925, ia sudah menjadi staf redaksi Chau Sing. Setahun kemudian, 1926, Huang sudah menjadi redaktur Suara Siauw Lian. Tiga tahun kemudian, 1929, ia sudah menjabat pemimpin redaksi Pemberitaan Makassar. 

Pada masa ketika orang pribumi, terutama Bugis-Makassar, memandang peranakan Tionghoa sebagai kaum dari golongan atas dan belum menerima mereka sebagai bagian dari perlawanan terhadap Belanda, Huang adalah pengecualian. Kiprahnya diakui, sepak terjangnya diterima kaum pribumi. Pemikiran Huang memang jauh melampaui masanya.

Liem Kheng Yong. Beliau adalah sastrawan dan penerjemah dengan citarasa Makassar. Darah pribumi mengalir di tubuhnya. Ayahnya, Liem Eng Djioe, seorang perantau dari Fujian, sedangkan ibunya berasal dari suku Mandar (Wirawan, 2013:313).

Liem memahami alangkah rindunya orang-orang Tionghoa perantauan atas roman dan sejarah tanah leluhur mereka. Di sisi lain, Liem juga menyadari betapa pentingnya orang-orang Bugis-Makassar mengetahui roman dan sejarah Tionghoa. Dari sana bermula hasratnya untuk menjadi penerjemah.

Sastrawan kelahiran Makassar itu kemudian bertungkus lumus di dunia penerjemahan. Puluhan roman dari Tionghoa ia terjemahkan ke dalam bahasa Makassar dengan menggunakan aksara lontarak--huruf asli suku Makassar dan Bugis.

Salah satu roman sejarah fenomenal yang diterjemahkan oleh Liem adalah Sam Po Kong--kisah perjalanan Laksamana Zheng He. Selain itu, ia juga menerjemahkan Sung Go Kong--kisah kera sakti dalam Xiyou ji. Tidak hanya itu, ia juga menulis puisi dengan menggunakan aksara lontarak.

Ang Bang Tjiong. Beliau adalah budayawan, sastrawan, dan wartawan yang kerap disebut sangat menguasai sastra lisan Makassar. Salah satu mahakarya Ang yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah Pantun Melajoe-Makassar. Ia menulis kumpulan puisi itu dalam bahasa Melayu dan Makassar.

Ang tidak asal menggunakan bahasa Makassar. Ia punya alasan kuat yang patut dikenang. Kata Ang, "Saya sengaja melakukannya untuk mengangkat nilai bahasa Makassar." Syair-syair gubahan Ang rata-rata berbicara tentang cinta, kehidupan yang sulit, dan penghiburan bagi rakyat jelata.

Kecintaan Ang pada kesenian, terutama sastra Makassar, tidak perlu dipertanyakan lagi. Puisi-puisinya sudah menunjukkan betapa ia keturunan Tionghoa dengan darah budaya Makassar yang sangat kental. Semasa bekerja di majalah Favoriet, ia banyak menulis esai soal spiritual dan masalah sosial.

Bukan hanya terampil menulis syair dan esai, Ang terkenal sebagai pencipta lirik stambul dan keroncong. Sebagai seorang seniman musik, Ang tersohor karena kepiawaiannya memetik dawai kecapi Makassar, jago bermain gitas, mahir memainkan piano, dan lincah memainkan mandolin.

Hoo Eng Djie. Beliau adalah sastrawan, musisi, dan pemerhati sastra Makassar. Karya-karyanya masih abadi hingga hari ini, bahkan karyanya lebih dikenal daripada namanya. Tidak heran jika saya sering menyebut idola saya ini dengan Tuan NN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun