Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belgia Calon Juara Baru di Rusia

9 Juli 2018   07:31 Diperbarui: 10 Juli 2018   12:20 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami bermain baik sepanjang turnamen hingga semifinal, tetapi kami dihentikan oleh satu pemain (Maradona) yang tampil sangat baik.

~ Jan Ceulemans, Kapten Timnas Belgia 1983-1991 

Jangankan Youri Tielemans (21 tahun), gelandang Belgia, Hazard (27) pun belum lahir kala Diables Rouges melangkah ke babak semifinal Piala Dunia 1986 di Meksiko. Bahkan Vincent Kompany (32), pemain tertua dalam skuat Belgia, belum cukup dua bulan ketika Belgia ditundukkan Meksiko pada laga pertama , 3 Juni 1986, di Stadion Azteca Meksiko.

Pada Piala Dunia 1986, gawang Iblis Merah dikawal oleh Jean Marie-Pfaff. Kiper Bayern Muenchen itu tampil gemilang dan terpilih dalam Sebelas Terbaik Piala Dunia 1986. Ia juga didaulat sebagai salah satu kiper dalam 100 Pemain Terbaik Sepanjang Masa pilihan Pele. Sekarang Belgia punya Courtois (Chelsea). Andai kata Courtois cedera atau terkena kartu merah, Simon Mignolet (Liverpool) adalah kiper pengganti yang setara.

Foto: FIFA/Getty Images
Foto: FIFA/Getty Images
Lini pertahanan Belgia pada Piala Dunia 1986 dikawal oleh Eric Gerets. Pemain PSV Eindhoven itu seorang bek yang tidak kenal kompromi. Julukannya mentereng, Singa Flander's. Sosok tangguh itu kini menitis pada Kompany, Vertonghen, dan Alderweireld. Bahkan Kompany dan Gerets sama-sama berusia 32 tahun saat ikut Piala Dunia. Kompany pada Piala Dunia 2018, Gerets pada 1986.

Gelandang Belgia yang cukup bersinar pada Piala Dunia 1986 adalah Franky Vercauteren. Sayap kiri lincah ini dijuluki Si Pangeran Kecil karena sihirnya setiap menggiring bola. Ia tidak tergantikan dalam enam laga dan mencetak sebiji gol. Sekarang Belgia punya de Bruyne. Gelandang yang berkarier di Manchester City itu sudah mencetak sebiji gol, persis Vercauteren. Gocekannya maut, umpannya akurat.

Kapten tim, Jan Ceulemans, ditahbiskan sebagai gelandang dengan teknik olah bola tingkat tinggi. Selain unggul dalam duel bola udara, ia juga piawai merobek jala lawan. Ia mencetak tiga gol sepanjang turnamen. Maka, ia diganjar sebagai Sebelas Terbaik Piala Dunia 1986. Kini, Ceulemans menitis pada Sang Kapiten Iblis Merah yang baru. Hazard sudah mencetak dua gol dan masih berpotensi menambah pundi-pundi golnya.

Foto: FIFA/Getty Images
Foto: FIFA/Getty Images
Bagaimana dengan Enzo Scifo, si belia yang saat itu baru berusia 20 tahun, yang terpilih sebagai Pemain Muda Terbaik? Tentu saja Lukaku, 25 tahun, layak disebut sebagai titisan Scifo, walaupun gaya mereka jauh berbeda. Lukaku sudah mencetak empat gol hingga perempat final. Masing-masing dua gol dengan kaki kiri, satu gol dari kaki kanan, dan satu gol lewat sundulan. 

Hebatnya lagi, belum sebiji gol pun yang dicetak oleh pemain Manchester United itu dari titik penalti. Lukaku juga cocok ditahbiskan sebagai titisan Nico Claesen yang mencetak tiga gol dalam enam laga pada Piala Dunia 1986.

Kiprah Ceulemans dan kolega pada Piala Dunia 1986 harus terhenti di babak semifinal. Iblis Merah kalah 0-2 dari Tim Tango. Walaupun kalah, mereka bermain apik laksana harimau. Maklum saja, saat itu Argentina dipimpin oleh Si Penyihir Maradona. Legenda Albiceleste--julukan Argentina--yang menceploskan dua gol ke gawang Pfaff.

Itulah satu-satunya warisan sejarah yang tidak boleh ditiru oleh Hazard dkk. Iblis Merah harus melangkah lebih jauh. Sekaranglah masa yang pas untuk mengukir sejarah. Jangan berhenti di semifinal, sekalian masuk final dan juara. Sekali basah, mandi sekalian!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun