Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siraman Rohani Minggu Biasa XXV: Bijaksana Mengelola Harta Duniawi untuk Hidup Kekal di Surga (Luk. 16:1-13)

20 September 2025   09:09 Diperbarui: 20 September 2025   13:51 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Paephizo.com.

Renungan ini dibuat untuk Hari Minggu Biasa XXV, Minggu, 21 September 2025

Merenungkan Injil Luk.16: 1-13.

Bacaan Injil hari ini diambil dari Lukas 16: 1-13. Perikop ini berjudul: Perumpamaan tentang Bendahara yang Tidak Jujur. 

Perikop ini termasuk perikop yang rumit dimengerti. Sebab di perikop ini, Yesus justeru mengajak para muridNya untuk meneladani bendahara yang tidak jujur. 

Nah, apa-apa saja yang menarik dari dalam diri bendahara yang tidak jujur itu yang patut diteladani?

Perumpamaan dimulai dari seorang kaya yang memiliki seorang pengurus rumah tangga (bendahara) atau oikonomos dalam bahasa Yunani (Luk.16:1). Dahulu oikonomos atau bendahara adalah seorang hamba yang dipercayai oleh tuannya untuk mengelola aset tuannya, melacak pajak tuannya dan mengklaim keuangan tuannya.

Oikonomos dalam perumpamaan ini adalah oikonomos yang tidak jujur. Ia menghambur-hamburkan kekayaan tuannya. Tuan itu bertindak, iapun  dipecat. 

Tentu saja bendahara itu dalam kondisi pelik dan panik. Tetapi justeru dalam posisi pelik dan panik itu, bendahara itu menjadi bijaksana. Dia pikir, "dia terlalu lemah untuk mencangkul dan dia sangat sombong untuk mengemis". Justeru kepanikan itu berubah untuk menjadi kebijaksanaan.

Bendahara itu pergi ke para debitur tuannya, lalu ia bertanya, apakah mereka berhutang kepada tuannya, dan ia beritahu mereka untuk menulis ulang hutang perjanjian. Strategi bendahara yang licik itu tampak sederhana saja. Ia memberi diskon. Gagasan memberi diskon memiliki 2 sisi yang pelik dilihat penerimanya, yaitu: antara  amal dan keramahan.

Apakah sistem diskon itu tulus? Luk.16:5-7 mengatakan bahwa orang-orang di sekitarnya amat mengetahui baik bahwa bendahara itu tidak jujur dan melawan kehendak tuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun