Dua ilustrasi di atas mengajarkan bahwa orang beriman harus berhati-hati terhadap kemalangan sendiri sebab jika tidak kuat iman, maka gampang tergoda untuk melakukan dosa. Benarlah Sirakh, kemalangan tidak mengobati kesombongan, "tetapi menguji iman".
Saya sering mendengar cerita kemalangan dari orang-orang yang bekerja bersama keluarga kami di kebun dan pembangunan rumah-rumah kami. Mereka sering menceriterakan kemalangan yang harus mereka hadapi setiap hari. Mereka adalah orang-orang sederhana, sama seperti kami, harus bekerja keras untuk mendapatkan nafkah hidup yang tak seberapa banyak. Tetapi justeru orang sederhana, seperti kami juga, lebih sering ditimpah kemalangan.
Setiap manusia tak menghindari diri dari kemalangan. Semua manusia mengalaminya. Tetapi jika kita lemah iman, Â kemalangan berpotensi besar untuk membuat kita tumbuh menjadi sombong dan serakah dan lakukan banyak kejahatan.Â
Bacaan-bacaan suci hari ini mengajak kita untuk berlaku rendah hati dan tahu bersyukur kepada Allah, sebab sikap rendah hati adalah sumber kebahagiaan. Sikap rendah hati adalah dasar hidup rohani. Juga kita harus lebih banyak memberikan perhatian kepada orang-orang miskin yang tidak dapat membalas apa yang kita berikan dengan tunai, itulah kehendak Allah bagi kita. Dengan memberi perhatian kepada orang-orang yang kurang beruntung nasibnya kita menjadi menjadi sahabat Allah.Â
Sebagai komunitas kaum beriman, kita ini sama-sama seperti orang-orang upahan yang bekerja di kebun anggur milik Tuhan. Di tempat kerja, kita harus melayani satu sama lain dengan tulus hati meskipun untuk hal-hal kecil. Kita menolong sesama kita yang tertimpah kesulitan tanpa mengharapkan pujian dan balas jasa. Kita harus mengasihi sesama kita tanpa syarat apapun.Â
Bacaan-bacaan suci hari ini mengingatkan kita agar dalam kemalangan, kita tidak boleh menjadi orang yang sombong dan tinggi lalu berbuat dosa. Sebab orang sombong akan celaka, tetapi orang yang rendah hati akan bersukacita, itulah yang berkenan kepada Allah.Â
Sta. Theresia dari Kalkuta adalah salah satu Santa besar di abad ini yang dengan jelas mengajarkan jalan menuju Tuhan dengan kesaksian hidupnya yang nyata akan kerendahan hati. Ia nyata melayani dan menolong kaum miskin di Kalkuta tanpa mengharapkan balasan.Â
Sta. Theresia dari Kalkuta selama hidupnya telah memuliakan Allah dengan pelayanannya bagi kaum miskin. Kini ia bersukacita dan berbahagia di surga bersama para kudus Allah.Â
Dalam diri Sta. Theresia dari Kalkuta, sangat nyata apa yang telah dikatakan Yesus dalam Injil suci hari ini, "Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Selamat Hari Minggu, 31 Agustus 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI