Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merumuskan Model Pekerjaan Pasca Pandemi Covid-19

17 Juni 2021   13:02 Diperbarui: 17 Juni 2021   17:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah online. (Foto: Ist).

Merumuskan model pekerjaan di masa depan adalah tantangan paling menarik bagi para menejer dan Direktur Perusahaan saat ini. Mereka harus pandai-pandai memikirkan apa model pekerjaan yang selektif, produktif dan bersaing di masa depan dengan tuntutan kondisi saat ini. Hal ini terkait dengan keputusan pada Maret 2020 lalu. Saat itu banyak karyawan dipulangkan. Solusi darurat telah dibuat dengan bekerja secara online di rumah. 

Namanya saja solusi darurat sehingga hasil kerja online dari solusi darurat masih belum menggembirakan. Hanya saja kerja online membuat alat-alat digital maju dan terjual habis selama pandemi Covid-19.

Format kerja yang bisa diandalkan ialah model kerja fleksibel melalui sistem kerja hybrid. Sistem kerja hybrid membuat para karyawan bekerja di rumah (50%) dan tempat kerja (50%). Kalkulasi kasar penggunaan waktu di rumah dapat dilihat sebagai berikut: hanya 17% waktu digunakan untuk keluarga, 16% waktu untuk tidur, pekerjaan Rumah Tangga (14%). Sisanya adalah 53% digunakan untuk pekerjaan kantor di rumah.  

Dalam rancang-bangun masa depan, semua Perusahaan Negara dan Perusahaan Swasta tidak boleh bersikeras untuk memberlakukan lagi pekerjaan tatap muka 100%. Mau atau tidak, semua Perusahaan harus memahami model kerja hybrid di masa depan. Model kerja hybrid atau hybrid working adalah model kerja di mana Perusahaan harus menghargai profesionalisme para karyawan. Meskipun mereka menghabiskan sebagian pekerjaan kantor dari rumah, mereka akan tetap produktif. 

Pekerjaan hybrid harus merupakan format yang mengkolaborasikan pekerjaan yang fleksibel dan memenuhi selera para karyawan namun tetap bermutu dan produktif. Pekerjaan yang fleksibel akan menjadi pilihan banyak profesional di masa depan. 

Tentu saja dalam format hybrid working, para karyawan harus dipelajari segala tingkah laku mereka di rumah dalam jam-jam harian. Budaya Perusahaan yang sehat harus mempromosikan kesejahteraan mental dan fisik para karyawan. 

Lebih jauh dari hal itu adalah kesadaran bahwa pandemi Covid-19 telah menjungkirbalikan semua perilaku pekerjaan kita sebelumnya. Hanya saja beberapa perubahan pokok terhadap dunia kerja akibat pandemi Covid-19 akan berlaku permanen atau abadi. Salah satunya adalah pekerjaan digital yang tidak mengharuskan pertemuan tatap muka. Dalam kondisi inilah saatnya para menejer memikirkan cara yang tepat merancang pengelolaan Perusahaan di masa depan.

Beberapa pertanyaan penuntun untuk para menejer ialah: seberapa besar fleksibilitas yang Anda ingin berikan dalam hal lokasi kerja dan jam kerja? Bagaimana Anda dapat mendukung karyawan Anda dengan lebih baik dalam mencapai keseimbangan kehidupan kerja?

Survey secara cermat telah menunjukkan bahwa seorang pekerja profesional telah memiliki gagasan yang jelas tentang seperti apa dunia kerja di masa depan. Pada dasarnya rancang-bangun untuk model pekerjaan di masa depan diserahkan kepada pengusaha dan karyawan untuk membentuk masa depan. Pada intinya keduanya harus menciptakan lingkungan kerja yang positif yang mendorong kerja produktif dan kebersamaan yang secara lebih ramah dan akrab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun