Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Makin Lancar Melihat Karya-karya Audio Visual di Internet Pakai Kuota #Switch Mobile

10 September 2020   03:40 Diperbarui: 10 September 2020   03:28 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produk digital jempolan yang bernama switch mobile adalah hasil produksi Perusahaan Switch Mobile Indonesia. Perusahaan ini memiliki alamat Websitenya di https://www.switchmobile.id/ dan memberikan harapan baru ke arah kebebasan mengeksplorasi internet secara lebih baik.

Dengan memiliki banyak keunggulan, kuota switch mobile yang berbasis digital telco ini dapat membantu para pengguna agar lebih leluasa membuka dan melihat-lihat pelbagai gambar dan video di internet.

Salah satu keunggulan dari kuota switch mobile ialah kekuatan anti sedot pulsa. Hal ini membuat para pengguna lebih bebas mengeksplorasi dunia maya tanpa takut kuota internet berhenti.

Jika kekuatan dan keunggulan kuota switch mobile telah semakin baik maka foto-foto di Instagram dan video-video adalah konten-konten yang paling dilihat para pengguna. Secara keseluruhan di seluruh dunia, foto-foto dan video-video di Instragram dan YouTube mendapatkan lebih banyak perhatian pemirsa dari pada media teks atau karya tulis. Apalagi dengan adanya kekuatan kuota switch mobile yang bagus, tentu saja para pengguna akan selalu #readytoswitsch dan excite everyday life untuk mengekplorasi dunia maya agar selalu up to date.

Coba Anda lihat saja, views tertinggi di dunia dari YouTube hingga saat ini berjumlah lebih dari 6,9 miliar views. Sedangkan media-media teks di internet memilih total views berada di bawah media-media yang mempublikasikan foto dan video seperti: Instagram, Facebook dan YouTube, dll. 

Mengapa hal itu dapat terjadi? Menurut penelitian para arkeologi, manusia sejak zaman purba lebih menyukai media audio visual dibandingkan dengan media teks yang berisi tulisan. Media teks baru muncul kemudian setelah manusia menemukan huruf sehingga media teks kurang diminati manusia. Hal itu terjadi karena kebiasaan manusia sejak purba dibawa terus hingga hari ini dan masa depan.

Umat manusia umumnya melakonkan kehidupan mereka berdasarkan tradisi-tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Manusia tidak melakukan hal yang baru sama sekali dalam hidupnya tetapi melakukan hal-hal warisan leluhurnya, termasuk minat, perhatian dan kebiasaan-kebiasaan penting dalam waktu tertentu.

Media audio visual di internet lebih banyak disukai. (Foto: istimewa).
Media audio visual di internet lebih banyak disukai. (Foto: istimewa).
Dalam zaman internet ini, perbedaan media teks dan media audio visual dapat dilihat dengan lebih jelas. Media teks kurang mendapatkan perhatian umat manusia jika tanpa diselipi media audio visual. Sehingga di media-media cetak dibuatkan campuran media teks dan media audio visual. Hanya saja media cetak berisi tulisan lebih panjang tak bisa dibaca sampai habis. Para pembaca mungkin hanya membaca judulnya saja. Lalu membaca sedikit isi teks sebelum pergi.

Beruntung bahwa melalui internet, penulis mencampurkan teks, gambar dan video. Meskipun teks juga penting tetap tetap saja bahwa perhatian umat manusia lebih tertuju pada media audio visual atau media-media berupa gambar atau foto dan video yang memperlihatkan pelbagai lakon-lakon ataraktif. Pelbagai hasil penemuan para ahli etnografi membuktikan kebenaran bahwa manusia lebih menyukai media audio visual daripada media teks.

Menurut hasil penelitian para ahli etnografis purba, media yang paling tua di Indonesia bukan berasal dari media teks, tetapi media gambar-gambar purba. Media berupa audio visual itu merupakan fakta-fakta bahwa kesukaan manusia terhadap media audio visual adalah sudah ada jauh lebih dahulu daripada kesukaan manusia terhadap media teks.

Gua prasejarah di Leang Leang, Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Barry Kusumah/Kompas.com).
Gua prasejarah di Leang Leang, Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Barry Kusumah/Kompas.com).
Beberapa penemuan adanya media-media audio visual purba, yakni:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun