Dalam situasi seperti itu, rasa kesepian dan frustasi mengambil alih. Risa tidak pernah mengizinkan dirinya berhenti atau meminta bantuan. Ia menekan segala emosi hingga akhirnya meledak menjadi kekerasan. Penampakan hantu yang dialaminya bisa jadi adalah proyeksi rasa bersalah dan kelelahan yang tidak pernah ditangani dengan baik.
The Boba Teashop bukan sekadar game tentang melayani pelanggan, tapi cermin bagaimana tekanan sosial, ekspektasi pribadi, dan kegagalan menangani stres bisa merusak seseorang. Risa adalah simbol dari banyak orang yang mengejar impian dengan penuh pengorbanan, namun lupa bahwa kesehatan mental dan batas diri adalah hal yang tak kalah penting. Dalam mengejar kesuksesan, manusia tetap perlu istirahat, perlu mendengar suara tubuh dan pikirannya.
Kesimpulan
Melalui akhir cerita yang tragis, game ini memberikan peringatan halus bahwa impian bisa berubah menjadi mimpi buruk jika kita terlalu keras terhadap diri sendiri. Apa yang tampak sebagai ketekunan bisa menjadi obsesi yang membutakan. Risa bukanlah tokoh antagonis, melainkan korban dari ketidakseimbangan dalam hidupnya sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI