Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Urgensi Matra Cyber TNI

28 Mei 2025   10:17 Diperbarui: 28 Mei 2025   13:26 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika saat in kita berbicara kekuatan militer maka data dari Global Firepower (GFP) tahun 2025 bisa Menjadi acuan, dimana berdasarkan data GFP, kekuatan militer Indonesia menempati peringkat ke-13 dari 145 negara dalam hal kekuatan militer. Adapun Skor PowerIndex Indonesia adalah 0,2557, Peringkat ini menunjukkan bahwa Indonesia termasuk dalam 15 besar kekuatan militer dunia, mengungguli negara seperti Israel dan Jerman yang berada di peringkat 17 dan 19.

Faktor utama yang mendukung posisi ini adalah jumlah personel militer Indonesia yang mencapai sekitar 1 juta, dengan 400 ribu di antaranya merupakan tentara aktif. Selain itu, anggaran belanja militer Indonesia mencapai USD 25 miliar, namun tentunya meskipun negara kita sudah terbaik saat ini, namun peperangan saat ini sudah mulai beranjak menuju perang modern Hybrida yang menggunakan kekuatan prajurit tentara dengan kecanggihan teknologi alat perang seperti drone.

Berkaca pada Perang Rusia VS Ukraina kini terus berlanjut, namun tanda perdamaian belum juga disepakati kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata dmei menciptakan perdamaian dunia, demikan Pula ditimur Tengah meksipun gencatan senjata disepakati Israel dan Hamas namun potensi para pihak untuk menarik diri dari gencatan senjata tersebut terbuka lebar.

Dari konflik senjata Rusia dan Ukraina serta israel dan Hamas telah menunjukkan kepada dunia bagaimana model peperangan kedepannya, yang lebih canggih dan modern bersamaan dengan pesatrnya perkembangan AI, bahkan militer china saat ini sudha melakukan latihan perang dengan menggunakan drone.

Perang modern penggunaan drone telah mengubah secara signifikan cara peperangan dilakukan di berbagai belahan dunia. Drone atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) akan menjadi senjata paling mematikan dalam perang modern kedepannya yang disebut sebagai Perang tanpa Awak (Unamanned warfare), Dimana Dorne akan menggantikan posisi manusia dalam peperangan baik diangkatan laut,udara dan darat.

Bahkan Negara Chine saat ini sudah mulai mengganti smeua alutistanya dengan drone yang mereka buat termasuk mulai dari Drone uadara, darat bahkan sampai kepada Drone bawah air yang mampu menghancurkan kapal selam, dan kapal Induk.

Keunggulan peperangan dengan mengguakan dorine tentunya sangat unggul baik dalam pengintaian,termasuk kemampuan melakukan serangan presisi didaerah pertahanan lawa, selain itu perang dengan Drone akan mampu mengurangi korban jiwa terhadap prajurit, kini tentunya pemerintah Indonesia sudah saatnya Bersiap untuk memperkuat pertahanan dan ketahanan NKRI melalui Pembangunan sistem persenjataan berbasis Drone dan juga sistem pertahanan yang kuat berbasi AI seperti halnya Iron Dome yang dimiliki oleh Israel.

Amandemen Konstitusi 

Karena itu Pembangunan sistem persenjataan Drone tidak terlepas dari pembentukan Matra khusus yang memiliki fungsi sebagai pengendali drone dan pertahanan berbasi AI (artificial Inteligent) karena itu sudah sangat tepat kedepannya Pemerintah Indonesia Melalui Presiden dan DPR segera menyepakati Pembentukan Matra TNI yang keempat yakni Matra Cyber

Kehadiran matra Keempat yakni Matra Cyber tantunya akan memiliki Implikasi secara konstitusi karena itu untuk menguatkan matra Cyber maka setidaknya UUD NRI Tahun 1945 Harus diamandemen pada Bab XII Pasal 30 ayat 3, dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia Terdiri dari atas Angkatan Darat, Angkatan Laut danAngkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

Karena itu Matra Cyber atau angkatan Cyber setidaknya harus dimuat dalam konstitusi sebagai bagaian dari TNI dan menjadi matra Keempat setelah Angkatan darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, Angkatan Cyber tentunya akan menjadi Matra terbaru yang tentunya dapat melindungi Kepentingan NKRI dari berbagai potensi ancaman yang dapat saja terjadi melalui model serangan yang mengancam aspek Trigatra (|Demografi, Sda maupun Populasi penduduk) serta Aspek Pancagatra (Ideologi Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya Pertahanan dan Keamanan)

Hadirnya Matra Cyber akan semakin memperkuat Pertahanan dan Keamanan NKRI dalam Pasal 30 ayat 2 dijelaskan bahwa Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatanutama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung

Amandemen UUD NRI Tahun 1945 akan menjadi kunci untuk semakin memperkuat nantinya peran dari matra Cyber dalam melindungi kepentingan bangsa dan Negara dari berbagai ancaman perang Cyber. Selain itu berharap nantinya dalam UU TNI yang baru saja disahkan sudah memuat tentang pembentukan Matra Cyber

foto edi abdullah sumber foto edi abdullah creating by ai
foto edi abdullah sumber foto edi abdullah creating by ai

Perang Modern 

Saat ini peperangan Sudah memasuki fase perang Hibrida (Hybrid Warfare),Dimana peperangan ini menggabungkan strategi pepernagan Konvensional dan Non Konvensional,seperti penggunaan drone, penggunaan, perang cyber termasuk penggunaan Infiltrasi pasukan khusus untuk melenyapkan musuh tertentu dnegan menerjunkan pasukan Assasin maupun pembunuh bayaran,kematian Jenderal rusia beberapa waktu lalu tidak lepas dari pembunuh bayaran atau operasi intelijen yang dilakukan oleh pasukan Khusus Ukraina.

Operas infiltrasi kejantung musuh dengan pendekatan Hybrid Warfare sukses dilakukan oleh israel beberapa waktu yang lalu ketika agen israel mampu melakukan sabotase terhadap handy talkie pasukan libanon dna memasukan bahan peledak berbasi AI yang bisa dikontrol dan diledakkan dari jarak jauh.

Ledakan Pager dan handy talkie yang terjadi di Libanon beberapa waktu yang lalu membuka mata dunia bagaimana Perang Modern telah mulai terjadi, ledakan pager tersebut setidaknya menimbulkan korban Luka ribuan warga libanon, dna puluhan tewas.

Perang modern mulai dirasakan saat ini salah satu bentuknya adalah Perang Proxy Yakni konflik di mana kekuatan atau negara besar tidak terlibat secara langsung dalam pertempuran, melainkan menggunakan pihak ketiga (proxy) untuk berperang atas nama mereka. Dalam perang proxy, Negara-negara besar menjadi pendung Negara lain yang Tengah bertempur dengan mensuplai dan senjata dan bantuan lainnya, untuk mendukung negara yang mereka dukung melalui Proxinya, Runtuhnya kekuatan Bashar Al Assad di Suriah mempelrihatkan bagaiamana pernag proxy memiliki posisi strategis untuk digunakan.

Selain Perang Proxy maka model maka perang modern lainnya adalah Perang Asimetris Dimana konflik senjata yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang memiliki kekuatan, strategi, dan sumber daya yang sangat tidak seimbang. Satu negara kuat dan satunya lagi negara yang agak lemahkarena itu taktik yang mereka gunakan biasanya taktik peperangan dnegan melakukan strategi perlawanan maupun serangan dalam bentuk sabotasi,serangan terorisme seperti melakukan peledakan bom maupun bom bunuh diri.

Dna model pepernaan lainnya dan sangat berbaaya adalah pernag propaganda yang upaya sistematis untuk mempengaruhi pandangan, sikap, dan tindakan publik atau lawan melalui informasi yang bias, direkayasa, atau manipulatif. Tujuan utama perang propaganda adalah membentuk persepsi dan opini masyarakat atau musuh agar sesuai dengan kepentingan pihak yang menyebarkan propaganda

Perang propaganda pernah terjadi di Irak Dimana Amerika serikat melakukan propaganda bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal dan hingga hari ini belum pernah terbukti, dan terlihat Dimana senjata pemusnah massal tersebut, saat ini tentunya perkembangan social media yang begitu cepat membuat Border Batasan negara tidak berlaku lagi.

Propaganda melalui social media terkadnag menjadi alat untuk menciptakan kerusuhan dan konflik social didalam sbeuah Negara, dan hal ini tidak terlepas dari operasi inteligen pihak asing dalam menciptakan konflik yang membuat keamanan sebuah negara menjadi hancur lebur

Kini tentunya mengantisipasi perang modern termasuk pernag Propoganda yang tidak terbatasi oleh Border sebuah negara maka pembentukan pasukan TNI matra Cyber Sudha tepat, sebagai Respon menghadapi model peperangan yang bertranformasi cukup pesat seiring dnegan kemajuan peradaban dibidan AI (artificial Intelligence), namun tentunya kita berharap Pasukan matra Cyber ini akan di isi oleh sosok-sosok Prajurit yang memang menguasai teknologi bukan sebaliknya merekrut sosok hanya karena penapilan Fisik semata karena Pasukan Cyber sejatinya adalah mereka yang memiliki kemampuan mumpuni dibidang Teknologi maupun Artificial Intelligence.

Shisankamrata

Shisankamrata atau sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah sbeuah sistem pertahanan negara yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional, dan hal ini telah dijelaskan dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia, Dimana komponen utama ini teridri dari TNI,Polri,kemudian Komcad (komponen Cadangan)  dan dan Komponen Pendukung adalah Rakyat.

Karena itu penting sekali saat ini dilakukan pelatihan bagi pasukan TNI,Polri, Komcad dan Rakyat dan simulasi Perang dengan menggunakan Drone, dengan adanya pelatihan peperangan atau simulasi berbasis Drone maka hal in akan memberikan pengalaman menarik dan berharga kepada para pasukan militer maupun komponen Cadangan Ketika seaktu-waktu menghadapi peperangan yang nyata.

Dan yang tak kalah pentingnya tentunya adalah pengembang persenjataan yang berbasis Artificial Intelligence (AI), karena saat ini duniah telah berubah bahkan negara-negara didunia sudah saling berlomba-lomba untuk menciptakan persenjetaan dan pertahanan peperangan modern, yang bercirikan otomatisasi, pengambilan keputusan yang lebih cepat, dan efisiensi operasional yang lebih tinggi. AI dalam militer dapat diterapkan pada berbagai jenis senjata dan sistem pertahanan, mulai dari drone hingga sistem pengawasan dan peperangan siber.

Kini tentunya kita berharap Matra Cyber segera dibentuk sebagai Upaya menujuh Pembangunan sistem peserjataan dan pertahanan yang Berbasis Artificial Intelligence (AI), yang tentunya akan mampu menggantikan beberapa posisi prajurit dalam peperangan baik di Matra Darat, Udara Maupun Matra Laut.dan tentunya meskipun saat ini belum ada ancaman pernag langsung ke NKRI namun tentunya persiapan yang matang akan semakin membuat kita siap menghadapi apapun yang berpotensi menjadi ancaman Pertahanan NKRI kedepannya.

Matra Cyber

Pemerintah Berencana untuk menghadirkan matra terbaru dalam TNI setelah sebelumnya kita hanya mengenal Tiga matra Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat, maka kini Pemeirntah Bersama DPR termasuk Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menyetujui pembentukan matra Ke-Empat yakni matra Cyber atau Angakatan Cyber.

Pembentukan matra keempat ini tentunya merupakan suatru tidakan responsive dan adaptif menghadapi perubahan yang begituh cepat dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, bahkan saat ini bisa dikatakan Perang Cyber atau bahsa lainnya CyberWarfare telah menjadi alternatif baru dalam peperangan, CyberWarfare atau serangan cyber yang dilakukan ileh negara atau organisasi lain yang ditujukan kepad anegara lain dengan melakukan perusakan jaringan internet ,computer maupun infrastruktur digital negara lainnya dnegan cara mencuri maupun melakukan hacking yang membuat jaringan maupun kemanan cyber negara lain menjadi tidka berfungsi.

Beberapa sernagan Cyber Sudah pernah tercatat menimpah Pemerintah Indonesia terbaru Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Yang berada di Surabaya akhirnya diretas Hacker yang mengakibatkan dampak dimana 282 Unit Pelayanan Publik baik Pemerintah Pusat maupun Daerah pada akhirnya mengalami gangguan dalam Pelayanan Publik.Bahkan Peretas meminta uang tebusan sebesar Rp 131 Miliar Rupiah.

Serangan Ransomware yang dilancarkan Hacker tentunya membuat Publik indonesia terkejut, Menurut Situs Wikipedia Ransomware adalah perangkat teknologi dimana perangkat perusak dirancang untuk menghalangi akses kepada sistem komputer atau data dengan cara melakukan enskripsi data dan uang tebusan menjadi jaminan untuk mengembalikan kembali datai yang telah di enskripsi.

Serangan Ransomware pada Pusat Data Nasional Indonsia beberapa waktu lalu adalah sebuah kebobolan besar yang tentunya cukup berbahaya jika hal ini tidak mampu diantisipasi secara baik, apalagi saat ini Pemerintah sudah mengarahkan sistem aplikasi saat ini menjadi sistem aplikasi yang terintegrasi pada satu data.Namun diretasnya Pusat Data Nasional (PDN) membuka mata dunia dan anak bangsa ini bagaimana sistem pertahanan data Indonesia masih sangat rapuh sehingga sangat muda dibobol oleh pihak-pihak tertentu yang menguasai seluk beluk perkembangan Program dan teknologi.

Tak bisa dipungkiri salah satu model peperangan saat ini dengana memanfaatkan social media adalah perang propaganda yang merupakan upaya sistematis untuk mempengaruhi pandangan, sikap, dan tindakan publik atau lawan melalui informasi yang bias, direkayasa, atau manipulatif. Tujuan utama perang propaganda adalah membentuk persepsi dan opini masyarakat atau musuh agar sesuai dengan kepentingan pihak yang menyebarkan propaganda

Perang propaganda pernah terjadi di Irak Dimana Amerika serikat melakukan propaganda bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal dan hingga hari ini belum pernah terbukti, dan terlihat Dimana senjata pemusnah massal tersebut, saat ini tentunya perkembangan social media yang begitu cepat membuat Border Batasan negara tidak berlaku lagi.

Propaganda melalui social media terkadnag menjadi alat untuk menciptakan kerusuhan dan konflik social didalam sbeuah Negara, dan hal ini tidak terlepas dari operasi inteligen pihak asing dalam menciptakan konflik yang membuat keamanan sebuah negara menjadi hancur lebur

Kini tentunya mengantisipasi perang modern termasuk perang Propoganda yang tidak terbatasi oleh Border sebuah negara maka pembentukan pasukan TNI matra Cyber Sudha tepat, sebagai Respon menghadapi model peperangan yang bertranformasi cukup pesat seiring dnegan kemajuan peradaban dibidan AI (artificial Intelligence), namun tentunya kita berharap Pasukan matra Cyber ini akan di isi oleh sosok-sosok Prajurit yang memang menguasai teknologi bukan sebaliknya merekrut sosok hanya karena penapilan Fisik semata karena Pasukan Cyber sejatinya adalah mereka yang memiliki kemampuan mumpuni dibidang Teknologi maupun Artificial Intelligence.

Penulis

Edi abdullah/widyaiswara LAN RI

alumni TOT Taplai LEMHANNAS RI/ANGKATAN II TAHUN 2024

Peserta International Webinar "Shaping Peace Togehteher to build a culture of peace among southeast asia nations"yang diselenggarakan IPCRA/IKA UNHAN/APPRA Tahun 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun