Mohon tunggu...
Gordi Afri
Gordi Afri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus STF Driyarkara, Jakarta, 2012. Sekarang tinggal di Yogyakarta. Simak pengalamannya di http://gordyafri.blogspot.com dan http://gordyafri2011.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mulut Buaya

6 Juli 2012   08:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:14 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingat kata-katamu

Pedas, tajam, tangkas, kejam, menusuk, menukik

Entah mengapa

Kata-katamu seperti itu

Apa kamu tidak peka

Apa kamu buaya

Apa kamu anggap yang lain sebagai orang asing

Aku ingat kata-katamu

Penuh janji manis

Penuh semangat

Entah mengapa

Aku jadi tergoda dengan kata-katamu

Aku terbawa dalam alam nyata yang hampa

Tak terbayangkan kalau aku terbuai oleh kata-katamu

Aku ingat kata-katamu

Kamu memang hebat memoles kata-kata

Di mulutmu kata-kata itu menjadi penuh makna

Dari mulutmu kata-kata itu penuh kekuatan bak orasi sang orator

Namun semuanya hanya sebatas kata-kata

Kenyatannya belum tentu demikian

Mulutmu mulut buaya

Beringas

Beracun

CPR, 6/7/2012

Gordi Afri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun