Mohon tunggu...
14evan nur muhammad
14evan nur muhammad Mohon Tunggu... Siswa

Orang Tampan dari Surga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Topeng di Balik Senyum

26 September 2025   09:15 Diperbarui: 26 September 2025   09:05 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak, Rid. Aku hanya sahabatmu. Aku tidak ingin kau terjerumus. Keras hati itu seperti tembok. Semakin lama, semakin sulit ditembus nasihat."

Farid terdiam, tetapi hatinya menolak. Ia marah dan pergi meninggalkan Yusuf.

---

Hari demi hari, hidup Farid terasa hampa. Ia mendapat banyak pujian dari orang-orang, tapi batinnya gelisah. Tidurnya tidak tenang. Saat mendengar azan, ia merasa berat melangkah.

Suatu malam, ia bermimpi. Dalam mimpinya, ia berada di padang luas, sendirian. Gelap menyelimuti. Tiba-tiba terdengar suara lantang:

"Mana amalmu yang ikhlas, Farid?"

Ia berusaha menjawab, tetapi lidahnya kelu. Ia melihat semua amalnya hancur seperti debu. Ia terbangun dengan keringat dingin, dada berdebar hebat.

---

Keesokan harinya, ia mencari Yusuf. Dengan wajah pucat, ia berkata lirih, "Yusuf, aku takut. Semalam aku bermimpi amal-amalku sia-sia. Aku sadar, selama ini aku hanya mengejar pujian manusia."

Yusuf menatapnya dengan mata berkaca. "Syukurlah, Rid. Itu tanda Allah masih sayang padamu. Jangan biarkan hatimu keras. Mintalah ampunan-Nya. Rasulullah bersabda, 'Tidaklah seseorang bertaubat, melainkan Allah akan menerimanya selama ruh belum sampai ke tenggorokan.'"

Farid meneteskan air mata. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia menangis bukan karena kehilangan pujian, tetapi karena takut kehilangan rahmat Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun