Mohon tunggu...
Immanuel Mario
Immanuel Mario Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rohani dan Masa Depan

14 Juli 2020   10:44 Diperbarui: 14 Juli 2020   10:46 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Lukas 14 : 26

Anugerah mempunyai tingkatnya sendiri, dan ada orang -- orang Kristen yang lemah, yang manifestasi kehendaknya terhadap hal -- hal rohani pun cenderung lemah. Allah Sang Pencipta bukan hanya memberikan emosi kepada kita, tetapi juga telah menjadikan emosi kita sebagai pendorong utama berbagai tindakan kita. Kita membuat keputusan atau melakukan suatu tindakan, kecuali dipengaruhi oleh kasih, kebencian, hasrat, pengharapan, ketakutan, ataupun emosi lainnya. Hal -- hal sekuler maupun rohani, itulah sebabnya banyak orang yang mendengar firman Allah mengajarkan hal -- hal yang multak penting kepada mereka mengenai ALLAH dan KRISTUS, dosa dan keselamatan, sorga dan neraka namun tetap tidak berubah dalam sikap dan perilaku mereka. Tidak seorang pendosa pun yang akan merindukan keselamatan, tidak seorang Kristen pun akan bangun dari kebekuan spiritual, kecuali kebenaran mempengaruhi hatinya. Demikianlah signifikan emosi !

KESIMPULAN 

Betapa besar kekeliruan mengabaikan semua emosi rohani dengan asumsi bahwa itu hal yang remeh. Kekeliruan timbul setelah terjadinya suatu kebangunan rohani. Berbagai emosi dinamis yang dialami banyak orang itu begitu cepat hilang, orang mulai mengecilkan arti segala bentuk pertobatan sejati, tanpa memeriksa natur dan asal -- usul emosi -- emosi tersebut. Jika seorang terlihat antusias dan fasih dalam membicarakan hal -- hal mendorong kita dari satu ekstrem ke ekstrem lainnya. Melihat emosi sedang menggejala, Iblis segera menaburkan benih lalang di antara gandum, mencampuradukkan emosi palsu dengan karya sejati ROH ALLAH. Iblis menipu dan terus -- menerus menghancurkan banyak orang, membingungkan orang percaya sejati dan merusak kekristenan. Iblis mengubah strategi, ia mencoba membujuk banyak orang agar meyakini bahwa semua emosi rohani menyingkirkan segala hal yang spiritual dari hati kita dan menjadikan kekristenan sebuah formalitas yang mati. Tidak menolak semua emosi, demikian juga tidak menerima semuanya, melainkan memilah -- milahnya, menerima yang baik, dan menolak yang buruk dan memisahkan gandum dari lalang, sanga dari emas yang berharga dari yang tidak berharga.

Jika kerohanian yang sejati terletak dalam emosi kita, kita menghargai hal -- hal yang memunculkan emosi kita. Kita selayaknya menginginkan buku dan khotbah dan doa dan lagu pujian yang dapat mengubahkan hati kita. Jangan salah mengerti. Dapat menggerakkan emosi orang -- orang yang tidak berhikmat tanpa membawa kebaikan apapun bagi jiwa mereka. Hal seperti ini sangat mungkin untuk membangkitkan emosi -- emosi yang tidak spiritual ataupun kudus. Harus ada penjelasan yang tuntas dan pemahaman yang akurat mengenai kebenaran spiritual dalam buku rohani, khotbah dan sebagainya. Dapat meyakini bahwa semakin baik hal menggerakkan emosi kita, semakin baik pula semua hal tersebut. Kita mempunyai alasan kuat untuk merasa malu bila realitas spiritual tidak mempengaruhi kita dengan lebih baik. Allah telah memberi kita emosi untuk maksud yang serupa dengan potensi kita yang lain maksud yang serupa manusia dan relasi dengan ALLAH. Betapa mudah emosi manusia dipengaruhi oleh hal yang lain lahiriah, kesenangan duniawi, reputasi, dan relasi alamiah mereka dalam hal -- hal hasrat mereka berkobar -- kobar, kasih mereka hangat dan kerajinan mereka bergelora.

 Tidak peka dan tidak antusias kebanyakan orang terhadap hal spiritual. Kasih mereka dingin, hasrat mereka padam, dan ucapan syukur mereka sedikit sekali. Kasih ALLAH yang tak terbatas di dalam YESUS KRISTUS tentang penderitaan dan kematian bagi orang berdosa dan keselamatan oleh darahNya dari hukuman kekal di neraka menuju sukacita kekal di sorga dengan tetap dingin!. Tetapi apa yang menggerakkan emosi bukan karena kebenaran?. Mungkinkah ada hal lain lebih penting, ajaib, dan relevan?. Orang Kristen berpikiri Injil YESUS KRISTUS yang mulia tidak mengerakkan dan membangkitkan emosi manusia?. Allah merencanakan penebusan kita sedemikian sehingga mampu menyingkirkan semua kebenaran paling agung dengan penuh kuasa dan keajaiban. Kepribadian dan kehidupan kita, YESUS KRISTUS menyingkapkan kemuliaan dan keindahan ALLAH dalam cara paling menyentuh, melampaui yang dipkikirkan manusia. Salib menunjukkan kasih YESUS bagi orang berdosa dengan cara menggetarkan natur dosa kita. Dan betapa dalam rasa malu kita, bila ternyata hal semacam itu tidak mempengaruhi kita !!!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun