Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Hidup adalah suatu cara dimana kita akan terus mengalami proses yang mungkin rumit, namun percayalah akan ada jalan dari setiap kesulitan yang kita lalui"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jiwa Penolong Anak, Naluri ataukah Paksaan Semata?

29 November 2022   08:38 Diperbarui: 29 November 2022   11:36 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi si kecil membantu bund| Sumber: haibunda.com

Merupakan bentuk kesediaan memberikan suatu hal baik itu barang maupun jasa kepada orang ynag membutuhkan. Dermawan berhubungan dengan jiwa yang berbagi

f. Persahabatan

Menjalin hubungan ynag lebih dekat dengan orang lain. Tali persahabatan merupakan ikatan erat yang berawal dari pertemanan yang sudah mengalami komitmen. Setelah kita mempelajari bagaimana konsep dasar dari emosi prososial tersebut diatas, ternyata terdapat perkembangan emosi prososial, apa saja perkembangannya?

Perkembangan Emosi Prososial 

Pada awal mulanya perkembangan emosi prososial dimulai sejak anak masih bayi, hal tersebut ditandai dengan adanya tangisan bayi yang di akibatkan oleh tangisan bayi yang lainnya. Hal tersebut dapat kita amati dan lihat bahwa ketika bayi menangis kemudian mendengar tangisan bayi lainnya adalah salah satu bentuk respon empati yang dimunculkan bayi tersebut. Lalu pada tahun pertamanya, bayi berada pada empati egosentris. 

Pada masa ini bayi memiliki anggapan bahwa permasalahan atau rasa susah yang dialaminya maupun yang dialami oleh orang lain merupakan hal yang sama. Dalam hal ini Seorang ahli dibidang perkembangan prososial yakni Nancy Eisenberg mengemukakan 5 tahapan dalam perkembangan perilaku prososial anak yang dapat di gunakan oleh para orang tua untuk memonitoring perkembangan perilaku prososial anak-anaknya.

1. Berorientasi pada kepentingan peribadi.

Perilaku prososial seperti ini sering di temui pada anak pra-sekolah dan Sebagian kecilnya di jumpai pada anak yang menginjak awal sekolah dasar. Pada tahap pertama ini perilaku prososial anak tidak lah murini karena merasa peduli dengan orang lain. Akan tetapi pada tahap ini perilaku anak masih berdasarkan dengan alasan anak dalam berbuat baik untuk menghindari konsekuensi negatif yang akan dia peroleh. Sebagai contohnya: anak akan membereskan mainannya dengan alasan supaya tidak di marahi oleh ibunya.

2. Berorientasi pada kebutuhan

Pada tahapan ini anak-anak mulai menunjukkan kemampuan serta mengekspresikan bentuk kepeduliannya terhadap kebutuhan oranglain meskipun tidak sejalan dengan kepentingannya sendiri. Bentuk kepedulian si anak dalam hal ini masih bersifat sederhana. Pada tahapan ini dapat ditemukan pada usia anak pra-sekolah dan sebagian besar pada usia sekolah dasar.

3. Berorientasi pada penilaian orang lain dan stereotip sebagai anak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun