Mohon tunggu...
Kadek Diah Damayanti
Kadek Diah Damayanti Mohon Tunggu... Universitas Pendidikan Ganesha

Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hindu: Jalan Hidup Menuju Keseimbangan dan Kedamaian

15 September 2025   06:49 Diperbarui: 15 September 2025   06:49 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain itu, konsep tumpek wariga juga mengajarkan pentingnya merawat tumbuhan. Pada hari itu, umat Hindu menghaturkan persembahan khusus kepada pohon dan tumbuhan sebagai wujud terima kasih atas manfaatnya. Dari sini saya belajar bahwa sekecil apa pun peran alam, selalu ada nilai yang harus kita syukuri. Menebang pohon sembarangan berarti merusak keberlanjutan hidup. Sebaliknya, menanam pohon adalah investasi kebaikan untuk generasi yang akan datang.

Tradisi dan Budaya Hindu

Kebanggaan saya sebagai umat Hindu juga lahir dari kekayaan tradisi dan budaya yang diwariskan turun-temurun. Setiap ritual, tarian, seni musik, hingga arsitektur bukan hanya sekadar simbol, tetapi sarat akan makna spiritual. Saya selalu terpesona dengan bagaimana umat Hindu mampu mengekspresikan pengabdian kepada Tuhan melalui seni dan budaya.

Salah satu upacara yang membekas bagi saya adalah Ngaben. Upacara ini menunjukkan keyakinan bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan perjalanan roh menuju penyatuan dengan Tuhan.Ini membuat saya lebih menerima kenyataan bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, dan yang abadi adalah roh atau atman.

Selain itu, tarian, gamelan, dan ukiran pura juga menjadi bagian dari ekspresi spiritual.Sebagai generasi muda, saya merasa punya tanggung jawab untuk ikut melestarikan kekayaan budaya ini.Selain itu ada juga hari raya Nyepi. Nyepi dirayakan sebagai Tahun Baru Saka. Perayaan ini bukan hanya sekadar pergantian tahun, tetapi juga merupakan momen untuk melakukan penyucian diri, introspeksi, dan menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam, sesama, dan Tuhan. Pada upacara Nyepi ini dilakukan kegiatan pengarakan ogoh-ogoh.Ogoh-ogoh adalah patung raksasa berbentuk menyeramkan. Patung ini melambangkan bhuta kala (sifat-sifat buruk atau energi negatif).Ogoh-ogoh diarak saat malam hari pada Tilem Kesanga (sehari sebelum Nyepi) dengan diiringi gamelan. Setelah diarak, biasanya ogoh-ogoh akan dibakar atau dihancurkan sebagai simbol penghancuran sifat jahat dan penyucian diri.

Hari raya Nyepi pun memberi pelajaran mendalam. Saat dunia modern sibuk dengan kebisingan, Nyepi justru mengajarkan keheningan total. Tidak ada kendaraan, tidak ada hiburan, bahkan tidak ada api yang dinyalakan. Semua itu bukan sekadar larangan, tetapi cara agar manusia benar-benar berhenti sejenak, merenungi diri, serta memberi ruang bagi alam untuk bernapas. Bagi saya, momen hening ini sangat berharga, karena di sanalah manusia bisa mendengar suara hati yang sering hilang dalam keramaian dunia.

Identitas dan Toleransi

Identitas itu terlihat dari perilaku dan sikap dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bersikap jujur, rendah hati, dan penuh kasih, orang lain dapat melihat nilai-nilai Hindu dalam diri.Hindu juga menanamkan sikap toleransi yang sangat kuat. Karena itu, saya berusaha menghormati pemeluk agama lain, menjaga kerukunan, dan tidak memaksakan keyakinan saya kepada siapa pun.Ketika saya memperkenalkan agama Hindu kepada teman-teman lintas agama, saya selalu merasa bangga. Saya bangga karena bisa berbagi tentang nilai-nilai luhur Hindu, dan bahagia karena bisa menceritakan tentang Hindu dalam suasana saling menghargai. Inilah wujud nyata bahwa identitas Hindu adalah identitas yang terbuka, penuh toleransi, dan tidak menimbulkan perpecahan.

Saya percaya bahwa toleransi bukan hanya tentang hidup berdampingan tanpa konflik, tetapi juga tentang saling menghormati dan bekerja sama. Dalam banyak kesempatan, saya melihat bagaimana umat Hindu ikut membantu kegiatan agama lain, dan sebaliknya. Perbedaan tidak membuat kita terpisah, justru menjadi kekuatan untuk saling melengkapi.

Hindu bukan hanya agama, tetapi sangat relevan dalam kehidupan modern. Salah satu ajaran yang selalu saya pegang adalah karma phala yaitu hukum sebab-akibat. Ajaran ini membuat saya sadar bahwa segala sesuatu yang saya lakukan, baik atau buruk, akan kembali kepada saya. Karena itu, saya berusaha rajin belajar, jujur dalam bekerja, dan tidak mudah menyerah. Saya percaya bahwa kerja keras dan ketulusan pasti akan membuahkan hasil.

Ajaran moksha juga memberi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Moksha tidak hanya dipahami sebagai kebebasan dari siklus kelahiran kembali, tetapi juga kebebasan dari ikatan duniawi seperti keserakahan, kebencian, dan kebodohan. Dengan hidup sederhana, tidak berlebihan, dan penuh rasa syukur, saya merasa sudah melangkah sedikit demi sedikit menuju moksha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun