Mohon tunggu...
Kadek Diah Damayanti
Kadek Diah Damayanti Mohon Tunggu... Universitas Pendidikan Ganesha

Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hindu: Jalan Hidup Menuju Keseimbangan dan Kedamaian

15 September 2025   06:49 Diperbarui: 15 September 2025   06:49 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menemukan makna hidup. Ada yang menempuhnya melalui pengalaman pribadi, ada yang menemukannya lewat perjalanan spiritual, dan ada pula yang menemukannya dalam warisan budaya serta tradisi yang telah dijalani turun-temurun.Menjadi seorang Hindu adalah sebuah kebanggaan yang tidak hanya memberi identitas, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa hidup ini harus dijalani dengan penuh tanggung jawab, kasih, dan rasa syukur.

Makna Beragama Hindu

Beragama Hindu bagi saya bukan sekadar menjalankan upacara atau mengikuti tradisi keluarga, melainkan sebuah jalan hidup yang mengajarkan keseimbangan. Hindu memberi saya pemahaman bahwa manusia tidak berdiri sendiri, melainkan selalu terhubung dengan Tuhan, sesama, dan alam. Inilah yang membuat hidup lebih bermakna, karena setiap tindakan sekecil apa pun memiliki nilai dan konsekuensi.

Ajaran Tat Twam Asi adalah salah satu nilai yang membekas dalam diri saya.Sebuah kalimat sederhana "Aku adalah kamu, kamu adalah aku" membuat saya belajar untuk tidak egois dan lebih menghargai orang lain. Saat saya berbuat baik pada orang lain, sebenarnya saya juga sedang menebarkan kebaikan pada diri saya sendiri. Sebaliknya, saat saya menyakiti orang lain, luka itu pada akhirnya juga akan kembali kepada saya. Prinsip ini membantu saya lebih hati-hati dalam berbicara dan bertindak, terutama di tengah lingkungan sosial yang beragam.

Hindu juga mengajarkan pentingnya Tri Kaya Parisudha yaitu berpikir, berkata, dan berbuat baik. Di era yang serba modern seperti sekarang, banyak orang mudah emosi, tergoda oleh ujaran kebencian, atau terjebak dalam perilaku yang merugikan. Ajaran ini menjadi pegangan agar tetap tenang dan memilih jalan yang benar. Dengan berpikir positif, berkata jujur, dan bertindak benar.

Hindu juga mengajarkan saya arti dari satyam, siwam, sundaram yaitu kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Tiga hal ini membuat saya sadar bahwa kebaikan tidak hanya bisa dilihat dari ucapan atau tindakan, tetapi juga dari niat yang tulus. Dengan berpegang pada nilai itu, saya berusaha menjalani hidup lebih jujur, lebih disiplin, sekaligus lebih penuh rasa syukur.

Harmoni dengan Alam

Salah satu hal yang membuat saya bangga menjadi Hindu adalah bagaimana agama ini begitu menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan alam. Konsep Tri Hita Karana mengajarkan bahwa kesejahteraan hidup hanya bisa tercapai bila manusia mampu menjaga tiga hubungan utama yaitu hubungan manusia dengan Tuhan (parhyangan), hubungan manusia dengan sesama manusia (pawongan), dan hubungan manusia dengan alam (palemahan).

Saya menyadari bahwa menjaga hubungan dengan alam tidak bisa hanya berupa teori. Alam adalah sumber kehidupan yang harus dihormati. Saya mencoba melakukan hal-hal kecil yang sederhana tetapi berarti, seperti mengurangi sampah plastik, menjaga kebersihan lingkungan, serta merawat tanaman di sekitar rumah. Saya yakin tindakan kecil itu adalah bagian dari yadnya kepada alam.

Hindu menyebut alam sebagai Ibu Pertiwi. Sama seperti seorang ibu yang penuh kasih, alam memberi kita udara, air, makanan, dan tempat tinggal. Jika seorang ibu saja begitu mulia untuk dihormati, maka alam semesta pun patut dijaga dengan penuh rasa hormat. Menyakiti alam berarti juga merusak keseimbangan hidup manusia.

Hubungan dengan alam juga terlihat jelas dalam berbagai upacara Hindu. Misalnya, dalam upacara melasti, umat Hindu berjalan bersama menuju laut atau danau untuk menyucikan pratima serta sarana upacara. Namun sesungguhnya, yang disucikan bukan hanya benda, melainkan juga batin manusia dan alam itu sendiri. Bagi saya, prosesi ini adalah bentuk nyata bahwa manusia harus selalu menyelaraskan diri dengan alam, bukan merusaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun