Mohon tunggu...
Sugeng Priyanto
Sugeng Priyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Damai Itu Indah

Kerja keras dan doa yang penuh harap, menjadi manusia yang bermanfaat, berusaha untuk selalu bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ketika Mulut Ini terkunci

26 Agustus 2019   06:07 Diperbarui: 26 Agustus 2019   06:11 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau terlena dalam keindahan semesta,

Hingga tak terbatas pada apa yang Dia bolehkan,

Kau terobos dan kau penuhi semua hasrat penuh kesombongan,

Hingga masuk dalam kubangan keangkuhan yang nyata

Kau terlupa,

Ketika pengadilan sampai pada pengadil yang sesungguhnya,

Ketika mulut ini terkunci tak dapat berkelit,

Hingga mata memberikan kesaksian,

Atas semua  apa yang telah dilihatnya

Tangan dan kaki pun memberi tahu,

Apa yang mereka ambil serta kemana mereka membawanya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun