Mohon tunggu...
Rick Matthew
Rick Matthew Mohon Tunggu... -

...............

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jenis-jenis Kamma pada Ajaran Buddha

21 Desember 2009   13:47 Diperbarui: 4 April 2017   16:52 15937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seperti biasa, tujuan penulisan artikel ini adalah untuk pengetahuan saja.  Semoga bermanfaat.

Dua Jenis karma berdasarkan sifatnya:

1). Karma Buruk/Jahat atau disebut dengan Akusala Kamma.yaitu:

Karma (perbuatan) yang didasari oleh pikiran yang diliputi oleh lobha (keserakahan), moha (kebodohan batin) dan dosa (kebencian), Contoh:membunuh, mencuri, berbohong, mabuk-mabukan, dsb.

2). Karma Baik atau disebut dengan Kusala kamma, yaitu;

Karma (perbuatan) yang didasari oleh pikiran yang diliputi oleh adosa (ketidakbencian), alobha (ketidakserakahan), dan amoha (ketidak bodohan batin).
Contoh: berdana, menolong makhluk yang kesukaran, berkata jujur, bermeditasi, dan sebagainya.


Empat Jenis Kamma berdasarkan waktu


1. Ditthadhamma vedaniya Kamma ( Karma yang langsung berbuah) yaitu Karma yang menghasilkan akibat (vipaka) dalam jangka waktu satu kehidupan. Karma ini terbagi 2 macam, yaitu :

a). Karma yang telah masak dan memberikan hasil dalam kehidupan sekarang ini, atau disebut dengan Paripakka Dittha Dhamma vedaniya Kamma.

Contoh 1. : Seorang miskin bernama Punna yang memberikan dana makanan kepada Y A Sariputta Maha Thera menjadi kaya-raya dalam waktu tujuh hari setelah berdana.

Contoh 2. : Misalnya saja ketika kita mengambil helm milik orang lain, karena helm kita sendiri telah dicuri seseorang. Supaya tidak ketahuan, kita mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi walaupun lampu lalu lintas berwarna merah. Akhirnya kita ditangkap polisi. Terpaksa kita harus membayar tilang Rp 15.000,- (padahal harga sebuah helm hanya Rp 10.000,-). Ini adalah salah satu contoh sederhana karma yang langsung berbuah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun