Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Say it With Flower!" Wisata Desa Bernuansa Eropa di Taneak Jang

15 Juni 2019   13:10 Diperbarui: 15 Juni 2019   13:50 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : https://www.bengkuluinteraktif.com

Selain udara yang bersih dan segar yang akan membuat nyaman pengunjung, pengelola juga memadukan taman bungan ini dengan kebun melon dan koboca (labu Jepang). Namun saat ini belum masa panen, buahnya masih kecil-kecil. Niatnya, pengunjung pun bisa langsung memetik dan membeli sekaligus menikmati, jika saatnya panen.

sumber foto > https://www.facebook.com/aida.rahminasution
sumber foto > https://www.facebook.com/aida.rahminasution

Tiketnya? Gak ada! Karena masih dikelola secara mandiri atau pribadi serta masih baru. pemilik dan dibantu beberapa tetangga yang menjaganya. Dengan uang 10 ribu untuk biaya masuk serta parkir dua ribu rupiah. Dengan waktu berkunjung mulai jam 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Pengunjung silahkan menikmati pesona Eropa di suasana desa. Ahaaay..

Selama liburan lebaran kemarin, lini masa media sosial milikku dipenuhi foto-foto dari taman Celosia ini. yang memang lagi "naik daun". Walaupun belum memiliki fasilitas seperti kantin dan mushola. Jadi jika berkunjung kesini bersama keluarga, untuk sementara silahkan bawa bekal dari rumah. Dalam waktu dekat, Pihak pengelola akan mendirikan kantin yang menyediakan makanan dan minuman bagi pengunjung.


Objek Wisata Alam sebagai Penghasilan alternatif Petani.

Sekarang, di Taneak Jang (Rejang Lebong) sedang giatnya membangun destinasi wisata ini. Ketika harga komoditi pertanian membuat miris petani. Harga cabai serta Sayuran sebagai penghasilan utama masyarakat di Kecamatan Selupu Rejang amblas bebas! Perihnya, harga kopi biji kopi basah (baru di petik), sehari menjelang Idulfitri kemarin di posisi Rp. 13.000,- per kilogram! Kira-kira apa upah lelah petani kopi?

Menjamurnya lokasi wisata khususnya Taman Bunga, adalah salah satu upaya "banting stir" petani untuk bertahan hidup. Karena pengelolaannya dianggap mirip, jika menanam kol, cabe atau daun bawang yang biasanya dilakukan oleh petani. Sesuai kalimat Okakura Kakuzo diatas, Bahwa Bunga pun menjadi teman setia dalam suka dan duka bagi petani. Hiks...

Positifnya? Masyarakat sekitar lokasi wisata, memiliki penghasilan tambahan selain menjadi petani. Semisal berjualan makanan dan minuman bagi pengunjung. Bisa saja di kemudian hari akan muncul ide membuat suvenir atau baju kaos berlatar belakang lokasi wisata tersebut, ya? Seperti jamaknya di lokasi wisata Indonesia. Semisal Jam Gadang Bukit Tinggi, Pantai Kuta di Bali atau Candi Borobudur di Jawa Tengah. Semoga, ya?

Oh, ya! Jika anda berasal dari luar kota Curup atau Kabupaten Rejang Lebong yang terkenal sejuk dan dingin. Jangan lupa membawa jaket. Seperti julukannya. Hujan, bisa tiba-tiba muncul, apatah lagi letak dua lokasi ini di Kaki bukit Kaba, kan?

Terus? Selain tetap menjaga kebersihan dan tak merusak taman. Silahkan membawa kenangan dan foto untuk dibagikan! Warga Kompasiana Tertarik? Hayuk datang ke tempatku. Biar tak temani! Ahaaay...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun