"Untuk?"
"Nik egois, ya?"
"Kenapa?"
"Nik kemarin, terpaksa kirim surat! Karena Mas..."
"Mas, harusnya Minta maaf! Udah sebulan gak kasih kabar, kan?"
Kuacak kepalamu sambil tersenyum. Kau tidak. Kuubah posisi duduk. Kembali aku di sebelahmu. Matamu lurus kearahku.
"Seharusnya Nik mengerti. Mas pasti susah! Musti rombak skripsi lagi. Dan..."
"Gak! Tinggal hapus,kan?"
"Setidaknya. Nunik bisa bantu..."
"Kalau Nunik tak ingatkan. Mas bakal perang terus sama pembimbing!"
"Tapi..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!