Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belva Devara dan Refly Harun Beda Kasus, tetapi Inti Persoalan Sama

23 April 2020   17:40 Diperbarui: 29 April 2020   20:40 26456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tribunnews.com/nasional/2020/04/23/jangan-cuma-mundur-belva-devara-disarankan-tarik-ruangguru-dari-mitra-kartu-prakerja

Dua kasus yang sempat menjadi perhatian netizen di dunia maya dan seakan mengungkap banyak isu dua orang tokoh ini. Kejadiannya hampir pada waktu yang sama,Selasa 21 April 2020. Dua tokoh kontroversial ini, yang satu pakar hukum tata negara dan yang satu seorang milenial pemilik start up business sukses Ruangguru. 

Refly Harun di copot oleh Erick Thohir dari jabatan empuk Komisaris Utama PT Pelindo I, bersama beberapa anggota Dewan Komisaris lainnya. Ini tentu "menyakikatkan" dan juga "memalukan" bagi seorang Refly. Di banyak pemberitaan disebutkan Refly di pecat, di depak dari Komut anak perusahaan pengelola pelabuhan terbesar di Indonesia ini, Tanjung Priok.

Sementara itu, beberapa jam sebelumnya, Staf Khusus Presiden Joko Widodo mengundurkan diri dari jabatan yang sangat popular sejak Jokowi menjabat orang nomor satu di republik ini, bersama sejumlah staf khusus lain. Begitu populer Stafsus ini tetapi sarat kontroversi yang kesemuanya para milenial dan orang-orang hebat di bidangnya.

Menarik di cermati sebab ada begitu banyak implikasi isu, kisah dan dimensi kedua tokoh ini. Baik Adamas Belva Devara, Staf Khusus Presiden Jokowi, maupun Refly Harun sebagai Komisaris Utama di salah satu BUMN penting di negara ini, yaitu PT Pelindo I.

2 Kasus Tetapi Berbeda

Yang satu mengundurkan diri karena merasa tidak kondusif bagi lancarnya pekerjaan bosnya, RI-1, gara-gara isu proyek kartu Prakerja yang melibatkan perusahaannya Ruangguru. Mundurnyapun sangat elegan, mengajukan surat ke Presiden dan minta izin mundur, lalu diizinkan oleh Jokowi  dan baru nge-tweet dan publik menjadi paham. Kasus yang satu, di copot atau di depak atau di pecat yang penjelasan dari pihak istana, itu hanya refreshing bagi perusahaan.

Belva Devara seorang milenial sukses dengan Ruangguru yang dilahirkan dan dibangunnya sedemikian hebat dan menjadi ikon bagi generasi milenial dalam membangun semangat kiprah positif di Indonesia.

Membaca berbagai pemberitaan di ketahui bahwa Belva merasa di sana ada konflik kepentingan yang tidak bisa di hindari. Sesuatu yang sulit ketika dia berada dalam tubuh pemerintahan, bahkan di samping penguasa nomor satu di republik ini. Sementara itu, dia masih dalam posisi sebagai pendiri pemilik dan CEO dari usaha rintisanya Ruangguru.

Ketika akhirnya perusahaannya di tunjuk sebagai salah satu mitra pelaksana program Jokowi tentang Kartu Prakerja dengan budget ratusan miliar rupiah, maka isu itu menjadi sangat empuk di mata publik. Kendati Belva terus menjelaskan bahwa tidak terlibat dalam proses penunjukkan pekerjaan yang total anggarannya lebih 5 triliun rupiah, lalu publik se akan punya "hak" mengadili Belva dengan terminologi "conflict of interest".

Ini sah-sah saja. Elok dan keren ketika Belva yang alumni dari 3 Universitas terhebat di AS itu membuat keputusan untuk  mundur dari staf khusus. Agar tidak ada yang terluka dan melukai.

Kendati banyak yang menyayangkan tetapi juga lebih banyak yang menyetujui. Juga publik masih terus mengejar agar dia pun tidak boleh memegang proyek Kartu Prakerja tersebut. Ini akan menjadi kisah yang masih terus bergulir beberapa waktu ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun