Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengapa Jokowi Mengajak Makan Siang Warga Papua di Istana?

4 September 2019   02:33 Diperbarui: 4 September 2019   09:13 2218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo santap siang bersama para pemenang lomba festival Gapura Cinta Negeri asal Papua di Istana Merdeka, Jakarta Puat, Selasa (3/9/2019). (Biro Pers Setpres/Rusman)

Pernyataan Menko Polhukam bahwa nama-nama penumpang gelap tersebut sudah dikantongi berdasarkan laporan-laporan badan inteligen negara, menjadi pertanyaan besar publik karena Kapolri sendiri memberikan pernyataan yang agak berbeda, yaitu keterlibatan internasional dalam isu Papua itu.

Apakah betul Wiranto sudah tahu persis dalang kerusuhan yang di picu oleh sikap rasis aparat terhadap mahasiswa Papua di Surabaya itu? Artinya, kalau sudah ada, seharusnya segera diamankan agar opini publik tidak menjadi liar.

Apakah langkah politik makan siang Jokowi dengan warga Papua di istana Merdeka itu ampuh dan efektif?

Masih harus dilihat hari-hari kedepan ini. Sebab, walaupun acara makan siang itu karena tertutup dari wartawan, tetapi pernyataan dari warga papua menegaskan sikap Jokowi tentang Papua kedepan.

Adalah Otniel Matias Kayani memberikan informasi tukar pikiran dengan Jokowi selama makan siang bersama itu, baik harapan tentang Papua, himbauan dan rencana kedepannya.

"Ada beberapa hal penting yang juga bagian dari aspirasi masyarakat, baik di tingkat kampung, yang juga menjadi persoalan daerah yang mungkin tadi kami coba usulkan ke Bapak Presiden untuk menjadi perhatian juga untuk beliau," ujar dia.

"Bapak Presiden merespons sangat baik. Beliau sudah memasukkan dalam agenda, catatan. Nanti beliau sampaikan saja secepatnya akan diupayakan," lanjut Otniel.

"Kita sama-sama jaga keadaan di negara biar aman terkendali. Kita sama-sama warga negara yang bertanggung jawab tentang stabilitas negara. Harus wajib menjaga keamanan," kata dia.

Pertanyaan yang sedikit mengganggu adalah apakah ke 7 orang yang diundang makan siang oleh Jokowi itu mewakili warga Papua? Sebab, seperti diberitakan oleh cnnindonedia.com, ada juga sejumlah tokoh yang ingin bertemu langsung dengan Presiden tetapi belum mendapatkan respon.

Ketua Adat Lapago Paus Kogoya bersama lima orang lainnya dari Papua mengaku ingin bertemu Jokowi. Namun, Paus mengaku belum bisa bertemu dengan Jokowi. "Saya berharap bahwa bapak Jokowi punya hati baik. Sebagai pimpinan republik ini dan hati merakyat, saya yakin bapak terima kami untuk mendamaikan Papua," katanya.

Harus diakui bahwa terkait dengan isu Papua yang dimulai dengan kericuhan gara-gara ungkapan rasis, telah membangkitkan begitu banyak kepentingan yang ada disana. Yang juga selama ini sedang tiarap dan diam saja. Dan ketika ada pemicu maka semuanya menjadi muncul dan bangkit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun